SMF Salurkan Pembiayaan Rp15 Miliar Untuk Homestay Desa Wisata
Jakarta, Bumntrack.co.id – Sebagai upaya membangkitkan sektor pariwisata, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF tahun ini menganggarkan dana sebesar Rp20 miliar untuk program pembiayaan Homestay yang akan disalurkan ke masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Dana tersebut terserap Rp15 miliar di tahun 2021 untuk program pembiayaan homestay di 11 desa wisata, di seluruh Indonesia dengan biaya imbal hasil 3 persen fix rate hingga 10 tahun.
“Turunnya kasus Covid-19 membuat industri pariwisata di berbagai daerah di Indonesia mulai bergeliat. Bahkan di beberapa wilayah seperti di Lombok, Labuan Bajo dan lainnya tingkat okupansi perhotelan sudah over load. Akibatnya permintaan homestay melonjak,” kata Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman di Mataram, Sabtu (28/11).
Pihaknya berharap agar Covid-19 dapat konsisten terkendali sehingga multiplier effect kepada masyarakat pemilik homestay turut membaik. Apabila kasus Covid-19 dapat ditahan dan sektor pariwisata bangkit, penyaluran dana untuk homestay akan mencapai target. “Kita lihat kondisinya, kalau misalkan kita bisa menghadapi pandemi dan era kebangkitan wisata jalan kencang, saya yakin habis (pagu anggaran untuk homestay),” tambahnya.
Melihat bangkitknya industri pariwisata, SMF berencana menambah anggaran tersebut tahun depan, namun besaran anggaran belum dapat disebutkan karena masih dilakukan pengkajian secara intensif.
“Kita belum bisa tentukan nilainya sebab kita masih mengkaji. Kita lagi kumpulkan data-data terkait dengan itu nantinya,” jelasnya.
Tahun depan, SMF bersama stakeholder terkait akan terus mendukung pengembangan dan pembangunan homestay di wilayah-wilayah dengan potensi wisata tinggi khususnya di lima destinasi super prioritas yaitu di Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara). SMF juga tidak menutup kemungkinan untuk memberikan dukungan pembiayaan homestay di luar dari lima wilayah tersebut.
“Banyuwangi masih akan nambah tahun depan (permintaan pembiayaan), masih banyak daerah lain seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat kaya di Tasikmalaya, Sumedang terus Sumatra di Aceh Padang dan di Lampung. Kalimantan kita ketemu dengan Pemkot Kalsel dan Kalbar itu dia bilang ada potensi,” tutupnya.