
Pada peringatan
kemerdekaan sekarang ini, selain mengenang para pahlawan kita juga perlu
mengingat sejarah pembentukan Kementerian BUMN. Kementerian BUMN dibentuk pada
masa-masa akhir pemerintahan Orde Baru untuk mengatasi krisis ekonomi yang
berdampak krisis politik.
Tanri Abeng, Menteri
Pertama BUMN, punya tugas berat menyatukan semua sumber daya ekonomi
perusahaan-perusahaan nasional yang tersebar pengelolaannya di kementerian-kementerian.
Sebuah tugas untuk menjadikan BUMN selaku perusahaan plat merah untuk menjadi
soko guru perekonomian nasional, sumber devisa negara dan memperkokoh
kehadirannya untuk mensejahterakan rakyat.
BUMN memiliki tugas public service obligation untuk membangun infrastruktur perintis di mana belum memiliki kelayakan ekonomis sehingga pihak swasta tidak bisa berbisnis karena tidak ada profit di situ. BUMN-BUMN itulah yang merintis pengadaan listrik di daerah-daerah tempat mereka beroperasi. BUMN juga yang membangun sekolah-sekolah dari mulai pendidikan dasar sampai akademi untuk rakyat lokal setempat.
BUMN juga yang membuka pelayanan kesehatan untuk karyawan, keluarga dan warga
setempat. Layanan kesehatan itu dimulai dari polikninik seadanya sampai berkembang
menjadi rumah sakit besar. BUMN juga membangun infrastruktur jalan dan
jembatan. Mulanya untuk kepentingan perusahaan dalam distribusi logistik dan
produksi, namun dalam perkembangannya juga digunakan untuk transportasi warga
dan kegunaan publik.
Kini, BUMN semakin dalam berkiprah untuk negeri. Sebanyak 140-an BUMN dan 800 anak perusahaan BUMN telah menjadi soko guru ekonomi nasional. Laba bersih BUMN tahun 2018 menembus Rp188 triliun. Sedangkan total pendapatan mencapai Rp2.339 triliun. Realisasi itu naik 10,45 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.027 triliun.
Ini merupakan sebuah pencapaian yang perlu dicatat dalam kiprah BUMN untuk negeri, khususnya dalam tugas maha besar menjadi soko guru ekonomi nasional. Dalam kabinet kerja periode kedua Jokowi-Maruf Amin, tugas menjadikan BUMN sebagai soko guru ekonomi akan makin diperkokoh sehingga keberadaan BUMN semakin dirasakan manfaatnya untuk negeri.
Siapapun nanti yang akan menjadi Menteri BUMN pada kabinet Jokowi-Maruf Amin harus bisa mewujudkan komitmen itu.
Selamat bekerja!