
Jakarta, BUMN TRACK – Dalam rangka meningkatkan daya saing industri gula, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) memiliki strategi dengan menggenjot kolaborasi dan hilirisasi.
SGN, anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Nusantara ini mewujudkan kemandirian pangan melalui swasembada gula nasional.
“Sesuai penugasan melalui Perpres nomor 40 tahun 2023, SGN telah menyiapkan langkah diantaranya perluasan areal lahan tebu dengan konversi lahan, berkolaborasi dengan Perhutani, swasta dan petani mitra untuk mencukupi pasokan bahan baku hingga rencana produksi mulai dari penyiapan benih unggul, perbaikan kultur teknis serta peningkatan produktivitas tebu dan rendemen gula. Termasuk juga hilirisasi fuel grade bioethanol, ertraneutral alcolal, technical alcohol dan industrial ethanol grade,” kata Imam Cipto Prayitno, Senior Executive Vice President (SEVP) Operasional II SGN dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (17/11/23).
Menurutnya, tahapan dalam percepatan swasembada gula telah disusun target setiap periodenya, diantaranya luas lahan tebu tahun 2023 sebesar 173ribu hektar, tahun 2028 sebesar 356ribu hektar dan pada tahun 2030 menjadi 328 ribu hektar.
SEVP Operational I, Dimas Eko Prasetyo menyebut peningkatan daya saing dan kolaborasi telah dijalankan dan membawa dampak positif. Selama giling tahun 2023 pabrik gula di bawah naungan SGN telah menerapkan Sistem Bagi Hasil (SBH) untuk tebu yang dipasok oleh petani dan PTPN pemilik lahan HGU.
“Sistem SBH ini diterapkan di seluruh PG dibawah naungan SGN. Selain itu dilakukan Regionalisasi guna mengatur pasokan BBT dalam satu wilayah, strategi ini sangat bermanfaat dalam menentukan pasokan tebu disetiap regional pada saat giling. Meminimalisir persaingan antar PG sesaudara karena sudah dalam satu koordinasi,” ungkap Dimas.

Pihaknya menyebut efek dari strategi tersebut ada 4 pabrik gula di bawah naungan PT SGN masuk dalam Top 10 dengan rendemen tertinggi tahun 2023 berdasar data yang dikeluarkan oleh Dirjenbun Kementerian Pertanian, yaitu PG Takalar, PG Pradjekan, PG Wonolangan, dan PG Gempolkrep.
SGN terus melakukan monitoring kesiapan bahan baku tebu dan berkomitmen terus membangun sinergi dengan petani, membantu pendanaan melalui sinergi BUMN dengan Himbara, dan memperluas pelaksanaan program Makmur bersama PT Petrokimia dalam pemenuhan pupuk bagi petani.
Sebelumnya Aris Toharisman Direktur Utama SGN menyebut efek anomali cuaca mendukung potensi tebu di tahun 2023 ini.
“Alhamdulillah terjadinya El Nino di tahun ini berhasil mendongkrak potensi pol tebu hingga maksimal. Dikombinasikan dengan strategi yang kami terapkan, berupa pelaksanaan mekanisme sistem bagi hasil, perbaikan kualitas mutu tebangan, sistem regionalisasi, dan tentu saja peningkatan efisiensi pabrik menjadikan kinerja tahun 2023 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan efisiensi pabrik sebesar 102% berpengaruh besar terhadap peningkatan rendemen yang meningkat 112% jika dibandingkan capaian tahun 2022,” pungkas Aris.
Untuk diketahui, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang dikenal dengan Sugar Co merupakan perusahan sub-Holding Gula PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bergerak di bidang usaha agro industri komoditas gula. Perusahaan didirikan pada tanggal 17 Agustus 2021 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Surat Menteri BUMN Nomor S-527/MBU/07/2021 tanggal 26 Juli 2021.