Sustainability Development, Transformasi Bio Farma Tingkatkan Daya Saing

E-Magazine Januari - Maret 2025

Bandung, Bumntrack.co.id – Sebagai perusahaan bidang life science kelas dunia yang berdaya saing global, Bio Farma memandang bahwa daya saing mempengaruhi performa suatu korporasi. Keunggulan daya saing bisa dipengaruhi dari kualitas produk yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing. Namun kualitas yang lebih baik (higher quailty) dalam bisnis farmasi ada dua kategori, yaitu memenuhi standar BPOM atau Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dalam bisnis farmasi, ada varibel lain untuk memenangkan daya saing tersebut antara lain kualitas yang memenuhi standar WHO, integrated managament system dalam hal Kualitas, Lingkungan, Kesehatan dan Safety yang lebih baik, dan inovasi.

“Bisnis farmasi tidak lagi berbicara mengenai kualitas produk yang memang harus memenuhi standar WHO, namun bagaimana perusahaan farmasi harus fokus kepada kepedulian terhadap lingkungan dan kepedulian kepada komunitas sekitar perusahaan. Hal lain yang dapat menentukan daya saing industri farmasi adalah time to market, inovasi baik dalam bentuk produk, proses maupun strategi bisnis,” kata Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Roestan di Bandung, Rabu (11/9).

Semua daya saing di industri farmasi, diharapkan sudah bsia berjalan pada tahun 2030 dimana pada tahun tersebut, akan ada bonus demografi, pergantian kepemimpinan genearsi melalui kaum millenial, disrupsi teknologi dan sesuai dengan kebijakan global melalui sustainable development goals (SGDs).

Kepala Divisi Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Bio Farma, R. Herry mengatakan harga dan kualitas dari produk farmasi di seluruh dunia relatif sama. Harus ada pembeda apabila produk Bio Farma ingin mendapatkan tempat di pasar vaksin. Salah satu caranya adalah melalui Tanggung Jawab Sosial (CSR) dan Tata Kelola (GCG) yang mengelola CSR yang baik.

“Transformasi Bio Farma dalam bisnis life Science di kancah global, harus mengikuti prinsip Deklarasi Lima UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) yang mengharuskan Industri untuk menerapkan prinsip distribusi kemakmuran (inclusive), dan menjalankan operasi yang ramah lingkungan (sustainable), dengan menjalankan operasi yang ramah lingkungan, sehingga dapat menghindari penggunaan sumberdaya alam yang berlebih dan dapat menghindari dampak negatif dari kegiatan industri,” terangnya.

Bagi Bio Farma sendiri, upaya–upaya pemerataan kemakmuran tersebut sudah dilaksanakan melalui program CSR, yang ditujukan untuk masarayakat yang berada di ring 1 Bio Farma, dengan membantu masyarakat melalui keahlian dalam bidang bioteknologi yang Bio Farma miliki, seperti budidaya ikan Koi Mizumi di Sukabumi, budidaya domba garut dan pemberdayaan masyarakat sekitar geopark Ciletuh.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.