Telkom Resmikan Bukittinggi menjadi “Modern Broadband City”

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melakukan modernisasi infrastruktur telekomunikasi di kota Bukittinggi dengan menyediakan jaringan 100 persen berbasis fiber optik. Modernisasi ini menjadikan Bukittinggi layak menyandang predikat Telkom Modern Broadband City dan siap menjadi Smart City.

“Kehadiran infrastruktur fiber optik di Bukittinggi merupakan bentuk komitmen Telkom untuk meningkatkan kualitas layanan ICT bagi masyarakat serta mempercepat terwujudnya digitalisasi Indonesia, khususnya di wilayah Bukittinggi,” kata Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (18/10).

Modernisasi infrastruktur serta migrasi pelanggan di Bukittinggi dilaksanakan sejak 2015 hingga Mei 2019 melalui penggantian kabel tembaga menjadi fiber optic. Layanan ICT berbasis fiber optik nantinya mampu menghadirkan performa yang jauh lebih baik bahkan hingga ke tahapan Internet of Things (IOT), seperti home security, office security, transportation system, hingga government system yang mendukung penerapan Smart City.

Infrastruktur ICT berbasis fiber optik yang disediakan Telkom ini diharapkan juga dapat membantu penerapan program Smart City Kota Bukittinggi secara optimal.

Sampai saat ini, Telkom telah merealisasikan 191 Modern Broadband City dan 8 Modern Province (6 provinsi di Kalimantan, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara). Dalam mendukung digitalisasi di Sumatera Barat, Telkom telah membangun infrastruktur mencakup 2.140 km backbone serat optik, 1.027 Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, 137.000 port fiber IndiHome, dan 3.691 access point wifi. Sedangkan khusus di Bukittinggi, Telkom memiliki 497 km backbone serat optik, 87 BTS Telkomsel, 12.000 port IndiHome dan 253 access point wifi.

Selain meresmikan Bukittingi Modern Broadband City, bertempat di STO Bukittinggi Zulhelfi juga melakukan pemotongan kabel tembaga di Sentral Telepon Otomat (STO) Bukittinggi simbol peralihan infrastruktur. Shutdown STO secara nasional ini merupakan wujud langkah Telkom untuk beralih ke teknologi 100% fiber optik.
“Telkom berencana akan me-shutdown 1.234 STO di 2019 dan ditransformasi seluruhnya menjadi Telkom Cloud di 2021,” ujarnya.

Di era digital ini, lanjutnya, modernisasi infrastruktur 100% fiber optik di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Bukittinggi, diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan broadband berkualitas.

“Telkom berkomitmen terus membangun masyarakat digital Indonesia dan mendukung kemajuan ekonomi digital nasional melalui penyediaan infrastruktur dan konektivitas yang merata, bukan hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal. Hal ini sebagai upaya mengakselerasi kemajuan ekonomi digital Indonesia, sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” pungkasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.