Jakarta, Bumntrack.co.id – Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah menyelesaikan pembangunan 2 unit tangki raksasa baru di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Hal ini dilakukan untuk memperkuat manajemen inventori minyak mentah dalam rangka mendukung akan beroperasinya unit-unit operasi utama hasil proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan Lawe-Lawe.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani mengatakan bahwa 2 unit tangki baru ini berlokasi di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
“Tangki ini merupakan tangki terbesar di regional Asia Tenggara. 1 tangki memiliki kapasitas sebesar 1 juta barrel. Dengan pembangunan 2 tangki maka terdapat tambahan kemampuan inventori Kilang Balikpapan sebanyak 2 juta barrel,” kata Milla di Jakarta, Kamis (9/10/25).
Secara ukuran, tangki ini memiliki diameter mencapai 110 meter. Luas alas tangki ini bahkan melebihi lapangan sepak bola dan hampir sama dengan sekitar 47 lapangan padel standar. Tangki ini menggunakan plat paling tebal 43 mm. Total panjang pengelasan mencapai 20 km untuk 1 tangki.
Terminal lawe-lawe dimana tangki ini dibangun memiliki fungsi yang strategis bagi pengoperasian Kilang Balikpapan. “Di terminal ini terdapat tangki-tangki penyimpanan bahan baku minyak mentah sebelum dikirimkan ke Kilang Balikpapan untuk diolah,” jelas Milla.
Pengoperasian Terminal Lawe-Lawe juga didukung dengan pengoperasian Single Point Mooring (SPM) yakni sebuah sistem dermaga terapung yang menjadi pintu masuk aliran minyak mentah. Melalui proyek RDMP Balikpapan Lawe-Lawe, KPI telah menyelesaikan pemasangan 1 unit SPM baru yang memungkinkan kapal tanker berbobot hingga 320.000 DWT berlabuh disana.
“Pengoperasian SPM baru ini akan meningkatkan fleksibilitas pengiriman minyak mentah, karena sebelumnya Kilang Balikpapan juga telah mengoperasikan SPM dengan kapasitas 150.000 DWT,” kata Milla.
SPM baru ini dihubungkan ke Terminal Lawe-Lawe dengan pipa besar berdiameter 52 inchi sepanjang sekitar 20,2 km dimana sekitar 13,9 km nya berada di laut dan sisanya berada di daratan.
Selanjutnya, untuk penyaluran minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe ke Kilang di Balikpapan, proyek RDMP Balikpapan Lawe-lawe juga telah menyelesaikan pembangunan pipa berukuran 20 inchi sepanjang sekitar 18,9 km. Dari ruas pipa tersebut sepanjang sekitar 14,4 km berada di darat, dan sisanya berada di Teluk Balikpapan.
Proyek pembangunan tangki di Lawe-Lawe dimulai sejak Oktober 2019. Menurut Milla, dengan makin tingginya perkembangan proyek RDMP Balikpapan secara keseluruhan, KPI menargetkan pengisian perdana minyak mentah di tangki baru ini akan dilakukan pada awal November 2025.
“Seluruh proyek yang dilaksanakan di Lawe-Lawe juga memberikan dampak pada pemakaian produk-produk dalam negeri. Tercatat angka TKDN proyek Lawe-Lawe periode sampai Desember 2024 di angka 40,49%,” kata Milla.
Tangki raksasa di Lawe-Lawe menjadi salah satu komponen penting proyek RDMP Balikpapan Lawe-Lawe yang bertujuan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Tak hanya itu, keberadaan tangki ini juga membuat manajemen inventori bahan baku minyak mentah jadi lebih efektif dan efisien, serta mendukung proses produksi bahan bakar berkualitas tinggi.
“Ini adalah langkah nyata KPI dalam mendukung pengembangan industri migas nasional yang modern dan berkelanjutan serta memberikan dampak yang positif untuk ketahanan energi nasional,” tandas Milla.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina berkomitmen terus meningkatkan kapasitas kilang pengolahan untuk mendukung kebutuhan BBM domestik dan terwujudnya swasembada energi nasional. Tangki pada storage Pertamina Lawe-lawe menjadi salah satu kekuatan baru, terutama untuk memenuhi kebutuhan Kilang Balikpapan yang dalam waktu dekat akan meningkat, sejalan dengan selesainya program RDMP Kilang Balikpapan pada akhir tahun 2025.
“Kilang-kilang Pertamina telah memenuhi 70 persen kebutuhan BBM dalam negeri. Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan, didukung tangki raksasa Lawe-Lawe, akan meningkatkan kekuatan Pertamina untuk memasok BBM secara nasional,” ujar Fadjar.