Tingkatkan Kapasitas Pelaku Pariwisata, InJourney Gelar Pelatihan Hospitality di Timur Indonesia

InJourney Gelar Pelatihan Hospitality di Timur Indonesia
E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Setelah sukses menyelenggarakan Injourney Hospitality House Labuan Bajo Tahun 2024 lalu, kini Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui anak usahanya yakni InJourney Hospitality, InJourney Aviation Service (IAS) dan Sarinah kembali menyelenggarakan InJourney Hospitality House (IHH) Batch I Tahun 2025.

Pelatihan IHH Batch I Tahun 2025 diselenggarakan pada 18-20 Juni 2025 di Aula Stasi Gereja Merombok Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat NTT dan dihadiri oleh 61 peserta. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dengan metode kombinasi teori dan praktik. Pelatihan mencakup empat modul utama yaitu sikap pelayanan yang profesional, komunikasi dalam pelayanan (hospitality communication), kebersihan produk dan lingkungan, serta cara berpenampilan yang sesuai dengan standar pariwisata.

IHH merupakan program Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (TJSL) InJourney Group yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata melalui pelatihan mindset hospitality bagi masyarakat dan pelaku usaha di destinasi pariwisata prioritas, khususnya di kawasan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), termasuk Labuan Bajo.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Sanggar Rumah Gendang Kaper, Wakil Direktur Politeknik Pariwisata ElBajo Commodus dan Sekjen Himpunan Pramuwisata Indonesia Manggarai Barat, serta manajemen InJourney Group.

Ketua Sanggar Rumah Gendang Kaper, Adrian Nustaur menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi penyelenggaraan InJourney Hospitality House di Labuan Bajo ini. Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas yang harus mengimplementasikan nilai-nilai hospitality, keramahan dan kehangatan kepada wisatawan baik nasional maupun internasional.

“Desa Golo Bilas ditetapkan sebagai desa wisata, yang memiliki potensi besar terutama rumah adat yang unik dan menjadi daya tarik utama wisata budaya. Sejak tahun 2021 hingga saat ini, jumlah kunjungan wisata sudah mencapai lebih dari 12.000 orang. Kami berharap InJourney Hospitality House di Labuan Bajo ini dapat diselenggarakan secara rutin dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan mindset pelaku wisata di Labuan Bajo yang diharapkan berkontribusi positif bagi pariwisata Indonesia, khususnya Labuan Bajo,” ujar Adrian dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (25/6/25).

Program IHH Labuan Bajo 2025 ditargetkan akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan, dengan estimasi jumlah peserta 50–60 orang per batch. Hingga akhir tahun, pelatihan ini ditargetkan menjangkau lebih dari 700 pelaku pariwisata di wilayah tersebut. Hadirnya pelatihan InJourney Hospitality House (IHH) Labuan Bajo 2025 Batch I turut disambut baik oleh peserta dan masyarakat setempat, salah satunya seorang pelaku usaha pariwisata di Labuan Bajo bernama Wihelmus Gambut, salah satu Pemilik Toko di Labuan Bajo.

“Kami sangat berterimakasih diberikan kesempatan hadir dalam pelatihan ini sehingga kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang pariwisata yang membentuk pola pikir masyarakat disini agar lebih maju. Semoga di kesempatan lainnya, kami bisa berpartisipasi kembali,” jelasnya.

Lebih lanjut, Corporate Secretary Group Head InJourney, Yudhistira Setiawan menyampaikan bahwa InJourney memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan keramahtamahan Indonesia ke panggung dunia. Melalui IHH, InJourney secara berkelanjutan mendorong peningkatan kualitas serta kompetensi sumber daya manusia, khususnya bagi pelaku pariwisata dan masyarakat di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

“Lebih dari sekadar program pelatihan, inisiatif ini merupakan bagian dari peran strategis InJourney sebagai motor penggerak bagi pengembangan sektor pariwisata nasional. Melalui program ini, kami memastikan bahwa pelaku industri pariwisata Indonesia mampu bersaing di tingkat global dan memberikan pengalaman wisata yang berkelas dunia, autentik, dan tak terlupakan bagi wisatawan mancanegara maupun domestik,” jelas Yudhistira.

Corporate Secretary InJourney Hospitality, Amalia Yaksa Parijata menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan momentum pengembangan potensi dan kapabilitas bagi para pelaku wisata di Labuan Bajo.

“Sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Prioritas, pelaku wisata di Labuan Bajo diharapkan bisa menampilkan wajah keramahtamahan untuk menyambut wisatawan dalam maupun luar negeri. Pelayanan dan keramahtamahan menjadi salah satu kunci untuk mendukung pertumbuhan pariwisata. Kami berharap program InJourney Hospitality House ini dapat bermanfaat bagi pegiat wisata setempat, meningkatkan kualitas, kompetensi, dan skill bagi para pelaku pariwisata secara berkesinambungan sehingga berkontribusi positif terhadap peningkatan ekosistem pariwisata dan perekonomian Labuan Bajo serta memperkenalkan hospitality khas Indonesia kepada dunia,” jelasnya.

PGS. Corporate Secretary Division Head PT Sarinah, Yully Purwanti, menyampaikan bahwa partisipasi Sarinah dalam program InJourney Hospitality House mencerminkan komitmen untuk memperkuat ekosistem pariwisata melalui pengembangan kapasitas pelaku usaha lokal.

“Sebagai pusat budaya dan gaya hidup yang mengangkat karya terbaik anak bangsa, Sarinah percaya bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saling terhubung. Ketika pelaku wisata dibekali dengan standar pelayanan yang berkelas dan berakar pada nilai-nilai keramahtamahan khas Indonesia, kita bukan hanya membangun destinasi tetapi kita juga membangun pengalaman yang bermakna bagi wisatawan, sekaligus membuka peluang pertumbuhan bagi komunitas lokal,” terangnya.

Mewakili InJourney Aviation Services, Group Head Corporate Secretary IAS, Agus Rosadi menyampaikan bahwa kolaborasi lintas entitas ini merupakan langkah strategis dalam membangun SDM pariwisata yang unggul dan berdaya saing, sejalan dengan visi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Sebagai bagian dari InJourney Group, pihaknya percaya bahwa sektor transportasi udara tidak bisa dipisahkan dari kualitas pelayanan destinasi. SDM yang terlatih dan berdaya saing adalah kunci untuk memastikan pengalaman menyeluruh yang positif bagi wisatawan sejak mendarat hingga kembali pulang.

“Oleh karena itu, kami mendukung penuh penguatan kapasitas pelaku pariwisata lokal melalui pelatihan mindset hospitality. Inisiatif ini selaras dengan komitmen kami untuk terus meningkatkan konektivitas dan kualitas layanan aviasi yang ramah dan berstandar internasional, demi memperkuat daya saing pariwisata nasional di panggung global,” jelasnya.

Dalam persiapan pelaksanaan IHH 2025, InJourney Hospitality, IAS, dan Sarinah secara kolaboratif memilih putra-putri terbaik Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai penggerak program dengan proses seleksi yang ketat. Mershinta A. Rahmadani yang merupakan putri NTT ditunjuk sebagai Person In Charge (PIC) IHH Labuan Bajo 2025 karena pencapaian dan prestasinya di tingkat nasional dan internasional. Mershinta pernah terlibat dalam program Indonesia Young Leadership with New Zealand – INSPIRASI pada 2022, serta finalis Motivator of Outstanding Young Entrepreneurs Kementerian Pemuda dan Olahraga RI pada 2021.

Pada kesempatan itu, Mershinta menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan.

“Saya merasa terhormat atas kesempatan ini dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam pelaksanaan IHH Labuan Bajo 2025. Pada batch berikutnya, kami akan menerapkan strategi baru berupa pengelompokan peserta berdasarkan latar belakang pekerjaan, sehingga materi pelatihan bisa lebih relevan dan aplikatif,” pungkasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.