BERITA

Wapres Ma’ruf Amin dan Wapres Turki Akan Buka Global Tourism Forum 2021 Leaders Summit Asia

Jakarta, Bumntrack.co.id – Wakil President Turki Fuat Oktay dan Wakil Presiden RI, Prof Ma’ruf Amin direncanakan akan membuka kegiatan Global Tourism Forum Leaders Summit Asia di Hotel Raffles, Jakarta pada 15-16 September 2021.

“Kegiatan secara hybrid ini secara offline hanya dihadiri 70 orang dengan standar prosedur kesehatan yang tinggi sedangkan secara online diiikuti peserta maupun organisasi pariwisata dari  berbagai belahan dunia,” kata Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF), Sapta Nirwandar sebagai penyelenggara event dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (14/9).

Menurutnya, ITF yang berafiliasi dengan World Tourism Forum Institute (WTFI) akan diawali dengan sesi dialog ITF dengan WTFI. Oleh sebab itu President WTFI, Bulut Bagci hadir langsung di Jakarta bersama beberapa pembicara internasional lainnya. Semua kegiatan yang diselenggarakan oleh WTFI diberi judul Global Tourism Forum (GTF). GTF tersebut merupakan inisiatif dari World Tourism Forum Institute yang berbasis di London.  Mulai tahun 2020, acara World Tourism Forum Institute di berbagai negara diberi judul Global Tourism Forum. GTF adalah platform kolaborasi internasional yang berfokus untuk mengatasi tantangan bagi industri perjalanan.  Menggabungkan upaya bersama lembaga pemerintah, pemangku kepentingan industri, dan akademisi.

“Di hari pertama, pembicara kehormatan adalah mantan Sekjen UNWTO, Badan Pariwisata Dunia 2009-2017, Dr Taleb Rifai. Untuk hari kedua pada 16 September, sebagai pembicara kunci adalah Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris 1997-2007,” jelasnya.

Sesuai dengan tema, Leaders Summit Asia maka Menparekraf Sandiaga Uno akan memimpin sesi Minister Talk membahas Reopening Asean Tourism Destination for Internasional Tourist. Nantinya Singapura akan diwakili oleh Alvin Tan, Menteri Perdagangan dan Industri, Dr Thong Korn, Menteri Pariwisata Kamboja, Nguyen Van Hung, Menteri Seni, Olahraga dan Pariwisata Vietnam, Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Phiphat Ratchakiyprakarn serta Menteri Sumber Daya Utama dan Pariwisata Brunei Darussalam, Dato Seri Setia Awang Haji Ali Bin Apong.

Sesi penting lainnya adalah pada hari pertama diselenggarakan Investor Roundtable dengan keynote speaker Menteri Pertanian RI, Dr H. Syahrul Yasin Limpo, di susul pembicara tamu Ismael Ertug MEP, VP Responsible Rourism for Transformation, Inovation & Strong Digital Europe dari Belgia.

“Tema investor Roundtable ini adalah Tourism Invesment and Finance Accesing Sustainable Funding and Social Impact Capital. Ada Abdulbar M Mansoer, Presdir Indonesia Tourism Development Corporation ( ITDC) yang mengelola kawasan Nusa Dua dan Mandalika, Lombok,” ungkapnya.

Nara sumber lainnya di sesi ini Rajat Misra, Dirjen kawasan Asia Selatan & Asia Tenggara Asian Infrastructure Invesment Bank China, Harry Warganegara Presdir PT Berdikari, David Makes, CEO Sustainable Management dan Pendiri Plataran Menjangan. Selain itu, ada David St Ange, mantan kandidat Sekjen UNWTO 2012-2016 dari Maladewa ( Seychelle) dan agenda investor ini dipandu Adi Satria, Senior VP Accor Indonesia dan Malaysia.

“Roundtable Investor alhamdulilah berlanjut ke sesi ke dua bahas Sustainable Investment in Tourism Properties karena pariwisata berkelanjutan ( sustainable) adalah tren dunia dan Indonesia kaya dengan property mewah untuk pariwisata kelas dunia,” tambahnya.

Di sesi ke dua, tambahnya, ada Emma Wong, PhD, GAICD, akademisi dari Torrens University Australia, Aeron McGrath, Regional Manager of Six Senses Hotel Resort Saudi Arabia dan Michael Scully, Managing Director of First & Foremost Hotels & Resort with Travel Connection Inggris yang dipandu oleh Mary Pratt, pendiri dan brand collaboration counsultant dari Uni Emirat Arab ( UAE).

Sebagai chairman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), dirinya bangga karena ada satu sesi di hari ke dua, 16 September 2021 yang membahas perkembangan global Halal Tourism. Para pembicaranya a.l  Reem El Shafaki dari DinarStandar, Dubai, Dr Hamid Slimi, Chairman Halal Expo, Kanada dan James Noh, Dirjen Korea Institute of Halal Industry ( KIHI) Korsel.

“Jadi ajang bergengsi dunia Global Tourism Forum ini menjadi forum untuk saling belajar antara negara anggotanya di dunia. Kalau di Indonesia warga dan pejabatnya masih enggan bicara terbuka soal Halal Tourism atau Halal Muslim Friendly, nah negara nonMuslim seperti Korea, Thailand, Jepang sudah mengambil manfaatnya yang luar biasa,” kata Sapta.

Sesi penting lainnya di hari kedua adalah membahas Transformation of Tourism Industry Under The Women Leadership. Seperti di ketahui organisasi pariwisata dunia juga dipimpin okeh para wanita. CEO dari World Travel & Tourism Council (WTTC), Gloria Guevara digantikan olehwanita tangguh lainnya Julia Simpson sebagai President & CEO. Sementara CEO dari World Tourism Forum Institue (WTFI) adalah Sumaira Issacs yang di sesi ini sekaligus menjadi moderator.

Indonesia menjadi tuan rumah Global Tourism Forum yang pertama di Asia dan juga pertama dalam hal special session on global halal tourism sehingga seluruh rakyat Indondsia harus pro aktif menjadi tuan rumah yang baik. “Jangan euphoria tapi tunjukkan bangsa ini mampu mengatasi COVID-19 dengan prokes tinggi, mampu menjadi negara produsen halal food dunia, mampu membangkitkan bisnis Meeting Incentive, Conference & Exhibition ( MICE) dan pariwisatanya yang terpuruk,” pungkasnya.

Forum Pariwisata Global (GTF) adalah platform kolaborasi internasional yang berfokus untuk mengatasi tantangan bagi industri perjalanan. Menggabungkan upaya bersama lembaga pemerintah, pemangku kepentingan industri, dan akademisi untuk mencapai model pembangunan berkelanjutan untuk pasar perjalanan yang sedang berkembang, serta menyusun strategi untuk memastikan pertumbuhan pariwisata.

“Kemitraan apa pun, besar atau kecil, akan bekerja paling baik jika ada tujuan bersama.  Itulah mengapa di WTFI kemitraan penting,” pesan Sekjen WTFI, Taleb Rifai.

Artikel Terkait

Back to top button