BERITA
Trending

Wapres Minta Bank Muamalat Tidak Jatuh ke Asing

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menegaskan Bank Muamalat tidak boleh jatuh ke investor asing. Menurutnya, saat ini tengah dilakukan penyelamatan terhadap Bank Muamalat dengan membutuhkan dukungan investor untuk membuat pioneer bank syariah tersebut kembali sehat. 

“Sedang dilakukan penyehatan. Memang diperlukan investor untuk membuat bank tersebut kembali sehat. Tapi jangan asing,” katanya di Jakarta, Jumat (17/1).

Menurut Wapres, Presiden juga Jokowi sudah mewanti-wanti agar Bank Muamalat jangan dikuasai asing. “OJK akan mengawasi itu,” katanya seraya mengingatkan bahwa Presiden Jokowi telah meminta agar lembaga keuangan, termasuk perbankan syariah, terus dikembangkan. “Seperti sukuk, saat ini sukuk kita terbesar di dunia,” tandasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, sejak dua tahun lalu perusahaan yang didirikan pada 1 November 1991 oleh kelompok Islam ini mencari kucuran dana segar. Kebutuhan penyehatan Bank Muamalat pun tampak kian mendesak.

Salah satunya karena kinerja bank pada paruh kedua tahun ini memburuk seiring dengan merosotnya kemampuan rentabilitas bank. Dana segar tersebut hendak digunakan untuk menambal aset bermasalah yang membengkak.

Rasio pembiayaan bermasalah atau NPF Bank Muamalat sebetulnya sudah menunjukkan tanda bahaya sejak 2013. Puncaknya pada 2015 yang mencapai 7,11 persen atau lebih kurang Rp3 triliun. Sungguh angka fantastis yang hampir serupa dengan modal inti Bank Muamalat yang per 31 Desember 2015 sebesar Rp3,13 triliun.

Belum lama ini, Bank Muamalat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui rencana right issue atau penerbitan saham baru sebesar Rp2 triliun yang tahun lalu tidak terealisasi sesuai target. RUPSLB  juga menyetujui perbitkan sukuk yang direncanakan Rp6 triliun. “Karena itu kita harus perbaharui izinnya. Jadi dua izin yang pertama untuk right issue maupun subdebt itu kita mintakan kembali, tentunya kita berharap itu bisa kita realisasikan dalam waktu dekat secepat-cepatnya,” kata CEO Bank Muamalat Achmad Kusna Permana.

Sementara itu, mengenai isu radikalisme, Wapres mengatakan pemerintah terus berupaya mengatasi radikalisme yang mengarah kepada terorisme. “Semua pihak harus bekerjasama, bukan sama-sama bekerja,” jelas Wapres.

Artikel Terkait

Back to top button