
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Pertamina melakukan sinergi dengan Perusahaan Galangan Kapal BUMN yang tergabung dalam KIM (Klaster Industri Manufaktur) dalam rangka pembangunan dan pemeliharaan atau perawatan kapal milik Pertamina sekaligus meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
“Kami berani tandatangan dengan Pertamina setelah sebelumnya kita kerjasama dengan Krakatau Steel. Biasanya dulu, kami datang ke Pertamina rebutan kapal. Sekarang dengan 17 shipyard di seluruh Indonesia, kami bisa melayani Pertamina dan BUMN lain. Sehingga Pertamina menjadi lebih efisien,” kata Ketua Klaster Industri Manufaktur yang juga sebagai Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno di Jakarta, Selasa (14/7).
Menurutnya, Pertamina akan lebih efisien karena didukung dengan 15 shipyard yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga apabila terjadi kerusakan atau memerlukan perawatan khusus, maka kapal tersebut tidak harus di bawa ke Surabaya. Akan tetap di bawa ke Shipyard terdekat. Artinya, kapal menjadi efektif dan efisien waktu. “Setiap ada kapal Pertamina melakukan perawatan berkala, baik sifatnya perbaikan maupun pemeliharaan, bisa langsung ke galangan terdekat,” jelasnya.
Terkait kebutuhan kapal, Pertamina memastikan tetap membutuhkan mitra yang lain. Pasalnya, kebutuhan kapal Pertamina mencapai 270 kapal. Penambahan 48 kapal dalam lima tahun hanya mencukupi 30 persen kebutuhan kapal Pertamina.
“Sebetulnya kebutuhan Pertamina ada 270 kapal. Dengan 48 kapal tambahan, kita hanya memiliki 30 persen kapal saja dari yang dibutuhkan pertamina. Sehingga masih banyak mitra Pertamina tergabung untuk memenuhi kebutuhan kapal,” kata Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina, Mulyono.
“Pertamina butuh 48 kapal, namun saat ini ada 15 kapal yang bisa dibangun di dalam negeri. Ini merupakan langkah awal untuk menghidupkan industri dalam negeri. Selain itu, kerjasama ini juga terkait pemeliharan dan perbaikan kapal,” kata Dirut Pertamina, Nicke Widyawati.
Untuk diketahui, Penandatangan sinergi Pertamina dengan Perusahaan Galangan Kapal BUMN yang tergabung dalam KIM (Klaster Industri Manufaktur) dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dengan Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Wahyu Suparyono, PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Bambang Soendjaswono dan Direktur Utama PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Edy Widarto. Hadir dalam penandatanganan tersebut, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Ketua Klaster Industri Manufaktur yang juga sebagai Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno, serta direksi BUMN lainnya.