
Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan sekaligus memperkuat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Kementerian Koperasi dan UMKM mengungkapkan perlunya ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Produksi hulu pangan seperti garam, kopi serta komoditas lain sudah seharusnya dapat diserap pasar melalui off taker salah satunya Warung Pangan yang dimiliki oleh BGR Logistics.
“Program Warung Pangan memiliki keterkaitan dengan strategi besar pemerintah untuk mewujudukan ketahanan pangan. Kita tahu ada 3,5 juta warung sembako tradisional yang kondisinya hampir tersisihkan dari warung modern. Itu terjadi karena mereka tidak mendapat barang dagangan dengan harga yang murah. Dengan aplikasi dari BGR, kita bisa memberikan akses agar mereka mendapatkan harga dan barang yang murah,” kata Menteri koperasi dan UMKM, Teten Masduki di Jakarta, Selasa (29/12).
Khusus untuk pangan, Kementerian Koperasi dan UMKM diminta Presiden Joko Widodo untuk menyerap semua produk pangan petani seperti kopi, garam, ikan tangkap dan komoditas lain. Pihaknya menggunakan pendekatan pembiayaan kepada koperasi untuk menyerap produk petani dan menghubungkan kepada off taker bagi produk yang tidak bisa diserap pasar.
“Ada bisnis yang terus bisa bertahan bahkan berkembang saat pandemi Covid-19. Salah satunya adalah pangan karena sektor perut ini tidak bisa dikesampingkan. Oleh sebab itu, ke depan fokus pada yang apa yang kita kuat, yaitu ketahanan pangan. Terdiri dari ketersediaan pangan, stabilisasi pangan (murah dan stabil), Akses (fisik dan jual beli),” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Menurutnya, peran UMKM menjadi penting agar bisa mendapat akses penjualan hingga pemanfaatan pangan supaya ekosistem ketahanan pangan dapat terbentuk. Hal tersebut merupakan salah satu antisipasi berhentinya impor pangan karena negara eksportir memprioritaskan kebutuhan dalam negeri. “Tahun depan, jika tidak diantisapasi kita akan menghadapi krisis pangan karena negara ekspor pangan akan memfokuskan pada kebutuhan dalam negeri mereka sendiri,” tambahnya.
Aplikasi Warung pangan merupakan aplikasi yang diinisiasi oleh kementerian UMKM dan BUMN agar terbentuk ekosistem pangan. Selama pandemi covid-19, BGR Logistics diminta pemerintah untuk membantu UMKM bisa mengakses kebutuhan pangan. “Kami juga membantu petani yang memililki suplly yang besar agar bisa didistribusikan ke warung-warung. Dengan aplikasi warung pangan, akses pangan lebih mudah baik di Jabodetabek dan Bandung dengan anggota yang terdaftar mencapai 7.000an,” kata Direktur Utama PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero), M. Kuncoro Wibowo.
Menurutnya, respon pemilik warung terhadap aplikasi ini terbilang bagus. Bagi warung yang tidak memiliki modal, sekarang bisa dibantu melalui aplikasi pangan tersebut. Selama ini mereka kesulitan akses karena pembeli sedikit maka BGR Logistics memberikan akses warung pangan, termasuk juga dalam hal kesulitan modal.
“Kami juga bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jabar membuat dashboard ketahanan pangan. Sambutannya luar biasa. Dengan warung pangan maka warung akan membeli kebutuhan sembako ke kluster pangan. Masyarakat bisa membeli dari rumah melalui aplikasi berdasarkan posisi warung terdekat,” jelasnya.
PT. Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics) merupakan perusahaan BUMN yang telah berpengalaman dalam hal logistik. Sedangkan aplikasi pangan membuat harga sembako terjangkau bagi pemilik warung. “Kami tinggal optimalisasi aset. Termasuk suplier, kita tinggal mengambil sembako ke BUMN pangan lain,” jelasnya.
Dirinya berharap agar pemerintah terus mendorong UMKM agar masuk dalam ekosistem warung pangan. Pasalnya, ekosistem ini merupakan wadah UMKM untuk berjualan sembako, tidak seperti E-Commerce pada umumnya. “Kita benar-benar membantu UMKM, termasuk usaha agar barang tersebut bisa terjangkau oleh masyarakat. Belanja di warung tetangga bisa membangkitkan UMKM di level masyarakat,” pungkasnya.