Kebut Herd Immunity, Perusahaan BUMN Gencar Lakukan Vaksinasi

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam rangka meredam Covid-19 sekaligus membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), pemerintah bahu membahu bersama berbagai pihak melakukan langkah strategis antara lain percepatan vaksinasi di seluruh Indonesia. Namun, vaksinasi 208 juta warga Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga protokol kesehatan 5M harus tetap dijalankan.

Pada Selasa (27/7), pemerintah kembali mendatangkan 21,2 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Vaksin tersebut merupakan kedatangan vaksin yang ke-30 dari keseluruhan vaksin yang didatangkan oleh pemerintah.

“Pada siang hari ini, kita menyaksikan kedatangan vaksin Covid-19 yaitu vaksin Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis dalam bentuk bahan baku. Pemerintah masih akan terus berupaya mendatangkan vaksin melalui seluruh jalur yang ada guna memastikan ketersediaan stok vaksin untuk mencapai target sasaran vaksinasi,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam keterangannya secara virtual, Selasa (27/7).

Menurutnya, vaksinasi Covid-19 adalah langkah krusial untuk menentukan kesuksesan pemerintah untuk keluar dari pandemi ini, sehingga percepatan vaksinasi perlu dilakukan demi mencapai kekebalan komunal. “Untuk mencapai kekebalan kelompok, dibutuhkan sekitar 208 juta penduduk Indonesia yang perlu divaksin. Jumlah ini meningkat setelah ditambahkan kelompok anak berusia 12-17 tahun dan saat sekarang 718 ribu anak telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama,” jelasnya.

Di samping program vaksinasi, pemerintah juga terus mendorong peningkatan kedisiplinan di masyarakat terkait protokol kesehatan, peningkatan kapasitas pengetesan dan pelacakan kasus Covid-19, serta pengambilan kebijakan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 2 Agustus 2021 nanti.

“Perlu ditekankan bahwa vaksinasi adalah salah satu strategi pemerintah untuk penanganan pandemi Covid. Vaksinasi perlu didampingi oleh kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan harus dilaksanakan secara bersama,” terangnya.

Sebagai BUMN yang mencover pertanggungan Covid-19, BNI Life pada semester I/2021 mencatatkan klaim nasabah terkait Covid-19 mencapai Rp189 miliar. Melihat meningkatnya klaim, BNI Life menekankan pentingnya disiplin protokol kesehatan mencakup 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumuman dan mengurangi mobilitas.

“Selama masa pandemi dari awal tahun 2020 sampai dengan bulan Juni 2021, BNI Life telah membayarkan uang pertanggungan terkait Covid-19 lebih dari Rp189 Miliar dengan 56 persen atau sebesar Rp105,6 Miliar untuk klaim meninggal dunia dan 44 persen atau sebesar Rp83,7 Miliar untuk klaim kesehatan selama masa pandemi ini. Terdapat peningkatan angka klaim asuransi terkait Covid sejak Januari tahun ini,” kata Direktur Keuangan BNI Life, Eben Eser Nainggolan.

Dirinya juga merasa prihatin dengan makin banyaknya masyarakat yang terjangkit berbagai varian Covid-19 saat ini. “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Protokol kesehatan tersebut mencakup 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas,” tegasnya.

Disisi lain, Indonesia Power (IP) Suralaya Power Generation Unit (PGU) melakukan vaksinasi bagi pegawai, keluarga pegawai dan masyarakat sekitar perusahaan. Pasalnya, pembangkit listrik yang dimiliki Indonesia Power sangat vital di sistem kelistrikan Indonesia. Seperti halnya yang saat ini terjadi di Indonesia bahkan di Dunia yaitu pandemi Covid 19, listrik sangat dibutuhkan untuk membantu tenaga medis dalam melaksanakan tugasnya, baik itu di rumah sakit, puskesmas, laboratorium ataupun fasilitas kesehatan lainnya.

“Pegawai merupakan bagian terpenting dalam penyediaan energi listrik, setelah melaksanakan tugasnya pegawai akan kembali ke keluarga, maka hari ini kita akan pastikan keluarga pegawai juga harus divaksin untuk menjaga semuanya,” kata Direktur Utama Indonesia Power, M. Ahsin Sidqi di Jakarta.

Dirinya menekankan bahwa disamping telah melaksanakan vaksinasi covid 19, PT Indonesia Power juga selalu menerapkan protokol kesehatan dengan baik, “Selain melakukan vaksinasi, PT IP dan seluruh unit pembangkitannya menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan ketat. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan sterilisasi ruangan,” terangnya.

Untuk vaksinasi massal untuk warga sekitar Suralaya PGU, perseroan melaksanakan di salah satu icon Suralaya yaitu Eco Park. ”Harapan kami, vaksinasi yang di lakukan oleh Indonesia Power dapat dilakukan oleh industry lain. Untuk memerangi Covid-19, perlu kerjasama dari semua lapisan yang ada di kota cilegon. Selain itu, semua lapisan masyarakat harus tetap menjaga protokol 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Di rumah saja, bagi yang tidak berkepentingan untuk keluar rumah,” kata Walikota Cilegon, Helldy Agustian yang hadir meninjau pelaksanaan kegiatan vaksinasi di Cilegon, Kamis (29/7).

Dari sisi kepelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III merupakan salah satu BUMN yang menyelenggarakan vaksinasi sedikitnya 20.000 masyarakat maritim di lingkungan kerja perseroan. Jumlah tersebut terdiri dari 9 ribu orang pegawai Pelindo III Group dan 11 ribu orang para pekerja pelabuhan yang merupakan bagian dari perusahaan pelayaran, angkutan multimoda, tenaga kerja bongkar muat, dan pekerja pelabuhan lainnya.

“Menurut perhitungan kami sedikitnya dibutuhkan 45 ribu dosis vaksin untuk masyarakat maritim dan penumpang kapal di pelabuhan yang kami kelola di 7 provinsi di Indonesia,” kata Vice President Corporate Communication Pelindo III Suryo Khasabu di Surabaya.

Vaksinasi di lokasi pelabuhan juga dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk meminimalkan risiko penularan atau cluster baru. Setiap petugas vaksinasi juga dipastikan dalam keadaan sehat dan terbebas dari infeksi Covid-19.c“Selain pekerja pelabuhan, kami juga sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menyiapkan program vaksinasi bagi para calon penumpang kapal laut, kami akan siapkan tempat dan tenaga vaksinatornya,” tambahnya.

Sunarto, penumpang KM Kirana II tujuan Sampit yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak mengaku terbantu dengan adanya vaksin bagi penumpang kapal yang diadakan beberapa waktu lalu. Menurutnya sentra vaksinasi dibutuhkan untuk memberikan kemudahan bagi para calon penumpang kapal melengkapi persyaratan perjalanan jarak jauh.

“Saya beruntung karena pada saat akan berangkat, bersamaan dengan jadwal kapal ada vaksinasi di pelabuhan, saya berharap vaksinasi bagi penumpang ini dapat berjalan terus untuk kemudahan para calon penumpang kapal,” jelasnya.

Khusus untuk angkutan umum yang mengangkut jutaan warga Jabodetabek dalam sehari, KAI Commuter juga turut mensukseskan penyelenggaraan vaksinasi. Meskipun menggelar vaksinasi, protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat, misalnya menggunakan masker dua lapis (atau KF94/KN95), menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan mewajibkan penumpang menunjukkan surat tugas.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendi  serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Kamis (29/7) mengunjungi lokasi vaksinasi bagi pengguna KRL dan masyarakat di Stasiun Jakarta Kota. Dalam kunjungan kerja yang juga didampingi Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo ini, Menko PMK dan Menhub mengapresiasi serta mengajak pengguna KRL memanfaatkan fasilitas vaksinasi di stasiun. Menko PMK Muhajir Effendi meminta KAI mengintensifkam program vaksinasi ini dan mengajak para pengguna agar aman dalam bertransportasi.

“Agar mereka yang gunakan jasa kereta api terjamin keamanannya karena sudah divaksin. Dengan divaksin, kekebalan kita lebih baik dibanding mereka yang belum divaksin,” kata Muhajir.

Menhub Budi Karya Sumadi juga meminta KAI mengintensifkan program vaksinasi ini. “Program vaksinasi ini membuat kekebalan imunitas semakin baik, untuk itu agar diintensifkan lagi di daerah, baik di Jabodetabek maupun kota-kota lain,” kata Menhub.

Sementara itu Dirut KAI menjelaskan bahwa vaksinasi di stasiun Commuter ini merupakan lanjutan dari vaksinasi yang sebelumnya telah dilaksanakan KAI bagi para calon pengguna kereta api antar kota. “KAI Commuter terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung program vaksinasi dari pemerintah. Dalam beberapa pekan mendatang, KAI Commuter masih akan menambah jumlah stasiun KRL yang menyediakan layanan vaksinasi bagi pengguna KRL hingga dua puluh stasiun,” ungkap Didiek.

Hari ini pengguna yang divaksin di stasiun Jakarta Kota mencapai 154 orang terdiri dari pengguna KRL maupun masyarakat di sekitar stasiun. Secara keseluruhan, sejak program vaksinasi di stasiun KRL dimulai pada Minggu 25 Juli lalu, telah ada 1.823 orang yang menerima vaksin.

Dari sisi transportasi udara, PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan pengawasan ketat terhadap ketentuan pelaku perjalanan orang dalam negeri. Hal tersebut ditujukan untuk menekan laju penularan Covid-19 dalam moda transportasi udara. Dalam Surat Edaran yang resmi berlaku mulai tanggal 19 Juli tersebut mengatur persyaratan bagi calon penumpang penerbangan antar bandara di Pulau Jawa, penerbangan dari atau ke bandara di Pulau Jawa, dan penerbangan dari atau ke bandara di Pulau Bali, yaitu sertifikat vaksin pertama; dan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil maksimal 2×24 jam sebelum keberangkatan. Sedangkan untuk calon penumpang pesawat udara dengan rute di luar wilayah Jawa dan Bali, diwajibkan untuk melengkapi diri dengan persyaratan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil maksimal 2×24 jam sebelum keberangkatan; atau surat keterangan hasil negatif rapid tes antigen yang sampelnya diambil maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan.

“Sehubungan dengan pengumuman perpanjangan PPKM Level 4 yang berlaku hingga 2 Agustus mendatang, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola 15 bandara di wilayah Indonesia secara ketat dan konsisten melakukan pengawasan terhadap ketentuan perjalanan orang dalam negeri melalui transportasi udara. Kami juga menjalin koordinasi dengan sejumlah instansi komunitas bandara dalam implementasinya. Petugas kami di lapangan pun secara ketat telah menerapkan protokol kesehatan. Semua ini dilakukan untuk menekan laju penularan Covid-19 dalam moda transportasi udara,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Protokol kesehatan wajib yang ada di bandara yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari potensi kerumuman. Sedangkan persyaratan yang diberlakuan kepada penumpang pesawat secara ketat agar mereka yang naik pesawat merupakan penumpang yang benar-benar melakukan perjalanan penting. Inovasi yang dilakukan Angkasa Pura hingga saat ini yaitu mengurangi sentuhan fisik dengan mengembangkan beberapa fasilitas digital.

“Pada masa implementasi PPKM Darurat ini, terdapat tren penurunan jumlah pergerakan penumpang, pesawat udara, serta kargo di bandara yang kami kelola. Untuk penumpang, terdapat penurunan yang sangat drastis, yaitu hingga 76 persen. Untuk pergerakan pesawat udara dan kargo, masing-masing mengalami penurunan sebesar 54 persen dan 16 persen. Dapat dikatakan, penurunan ini menjadi pertanda bahwa kebijakan PPKM Darurat mampu menekan pergerakan warga masyarakat melalui transportasi udara,” tutupnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.