
Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri BUMN Erick Thohir mengajak langsung enam perempuan muda finalis #GirlsTakeOver turun langsung mengecek implementasi co-location di Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) di BRI Unit Sentiong dan progres pembangunan Sarinah, sebelum Rabu (29/09) memutuskan posisi yang diambilalih dan di hari Kamis memulai proses take over. Enam finalis tersebut adalah Adinda (20 tahun, dari Jawa Tengah), Arum (23 tahun, dari Sulawesi Selatan), Putri (21 tahun, dari Jawa Barat), Sharon (24 tahun, dari Jawa Barat), Sisilia (22 tahun, dari Nusa Tenggara Timur) dan Virdha (23 tahun, dari Jawa Tengah).
“Hari ini saya ajak turun untuk melihat secara langsung, apakah yang kita lakukan di Kementerian BUMN, BRI, Pegadaian, dan PNM ini hanya omong doang atau termasuk program konkret. Kita dapat buktikan bahwa program ultra mikro ini merupakan program konkret yang impactful,” ujar Menteri BUMN, Erick Thohir dalam kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/9).
Dalam kunjungan ke BRI Unit Sentiong, Erick didampingi Direktur Konsumer BRI, Handayani yang merupakan Ketua V Srikandi BUMN, dan Direktur SDM dan Hukum Semen Indonesia, Tina T Kemala Intan yang merupakan Ketua Srikandi BUMN. Kegiatan ini sekaligus bagian dari mentoring para Direksi perempuan tersebut kepada para Finalis GTO.
“Jadi, ini bagian dari mentoring, yaitu turun ke lapangan. Tadi pagi, kita sudah bertemu one-on-one dan saya ingin sampaikan ke mereka bahwa pimpinan itu juga harus turun, engga hanya di belakang meja, tapi harus dilihat dan disampaikan bahwa program-program yang telah disusun itu memang jalan,” tandas Erick.
Di Senyum BRI Unit Sentiong, BRI Kramat Sentiong yang terletak di Kawasan Jakarta Pusat tersebut, para Finalis diperkenalkan mengenai sinergi ekosistem ultra mikro melibatkan Bank Rakyat Indonesia, Pegadaian, dan PNM (Permodalan Nasional Madani). Mereka juga melihat secara langsung bagaimana Menteri BUMN secara aktif berdiskusi dengan karyawan ketiga perusahaan. Sementara itu, di Sarinah, para Finalis dapat mengenal lebih dekat mengenai Sarinah sebagai gerakan lokalitas. Tak hanya itu, mereka juga mendapat kesempatan untuk melihat langsung relief yang ditemukan di dalam Gedung Sarinah.
“Di sini kita mengenalkan kepada para finalis Girls Take Over bahwa Sarinah akan kita fokuskan untuk mendukung UMKM dan merek lokal karena memang sudah saatnya kita membangun nasionalisme merek lokal kita. Kita sudah lihat bagaimana generasi muda dan kreator lokal kita sangat luar biasa kualitasnya, dan kita harapkan Sarinah ini dapat menjadi bagian dari etalase merek lokal kepada dunia, kita juga harapkan semua merek lokal dapat memiliki kualitas ekspor ke depannya,” jelas Erick.
Erick menambahkan bahwa progres pembangunan Sarinah sudah sangat bagus. Namun demikian, mengingat adanya situasi pandemi, pengoperasian Sarinah yang semula ditargetkan dapat dilakukan Agustus 2021 mundur menjadi Maret 2022.