
Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam rangka mengoptimalkan peran guna mendorong perkembangan ekosistem pembiayaan perumahan nasional, di tahun 2022 SMF akan menjalankan beberapa strategi bisnis yang terdiri sustainability, perluasan usaha, digitalisasi, reliabilitas serta sinergi.
“Melalui strategi sustainability, SMF akan terus berupaya untuk menjaga kinerja bisnis Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan sekunder dengan tetap sustain di tengah sektor pembiayaan perumahan pada masa pandemi yang penuh tantangan saat ini,” kata Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo di Jakarta, Rabu (23/3/22).
Lebih lanjut terkait peluasan usaha, Ananta juga mengungkapkan bahwa Perseroan akan mengimplementasikan perluasan mandat Perseroan untuk mendorong sektor pembiayaan perumahan.
“Terkait digitalisasi, Perseroan juga tengah mempersiapkan change technology model dengan mengintegrasikan sistem pembiayaan perumahan. Hal tersebut akan diperkuat dengan strategi reliabilitas melalui penguatan SDM yang berkualitas, serta peningkatan sinergi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan inovasi untuk mendukung program Pemerintah,” tegasnya.
Untuk diketahui, Hingga akhir tahun 2021, secara total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 mencapai Rp77,96 triliun. Adapun, total aset SMF hingga akhir tahun 2021 mencapai sebesar Rp33,7 triliun. Pencapaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp8,8 triliun, serta penerbitan surat utang dan term loan sebesar Rp7,6 trililun. Adapun laba bersih di tahun 2021 mencapai Rp460 miliar.
Terkait penerbitan obligasi korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2021, SMF telah menerbitkan obligasi sebesar Rp6,1 Triliun melalui penerbitan Obligasi PUB V Tahap V sebesar Rp1,9 Triliun, Obligasi PUB VI Tahap I sebesar Rp1,2 Triliun, Obligasi PUB VI Tahap II sebesar Rp2,8 Triliun, Sukuk Mudharabah PUB I Tahap III sebesar Rp100 Miliar, dan Sukuk Mudharabah PUB II Tahap I sebesar Rp100 Miliar. Sampai dengan akhir tahun 2021, posisi (outstanding) obligasi SMF mencapai Rp16,20 Triliun.
Hingga akhir 2021 SMF sudah menerbitkan 50 kali penerbitan surat utang dengan jumlah Rp47,42 Triliun, terdiri dari 37 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp42,66 Triliun, 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4,64 Triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 Miliar.
Dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 1,254 juta debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 84,34% wilayah barat, 14,96% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,70% wilayah timur.