Jakarta, BUMN TRACK – PLN Nusantara Power (PLN NP) mendukung pengembangan pembangkit energi bersih dan baru terbarukan. Salah satunya, PLN NP menandatangani empat kesepakatan strategis pengembangan EBT dengan para mitra startegis baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
Pertama, perjanjian kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 MW di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur bersama dengan Sembcorp Solar, perusahaan energi asal Singapura. PLN NP akan membangun, mengembangkan, mengoperasikan, memelihara serta menyalurkan tenaga listrik melalui PLTS ke IKN. Penandatangan ini dilakukan antara Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah dengan CEO of South East Asia and Singapore Sembcorp Utilities Pte Ltd Koh Chiap Khiong.
Perjanjian lainnya adalah studi potensi pengembangan proyek PLTS Terapung Tembesi di Batam dengan PT Energi Baru TBS; kerja sama dengan PT Solarion Energi Alam berupa studi bersama terkait potensi pengembangan PLTS Tondan di Tondano Sulawesi Utara.
Serta yang terakhir adalah kerja sama Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 5,4 MW di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung bersama dengan PT Brantas Energi.
“Ke depan, pembangunan pembangkit listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) akan terus dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan, salah satunya adalah di IKN. Namun, di daerah-daerah lain kami juga akan terus mengedepankan sektor energi bersih,” kata Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/9/23).
PLN NP memang mendapatkan penugasan 131 proyek pengembangan bisnis pembangkit dalam RUPTL yang tersebar di seluruh nusantara dengan total kapasitas 6,3 GW. Perusahaan juga membidik beberapa proyek additional demand dengan total kapasitas 3.000 MW.
“Mayoritas pengembangan pembangkit tersebut merupakan proyek energi baru terbarukan,” jelasnya.