Komut PLN EPI Optimis Target Tiga Juta Ton Pengadaan Biomassa Bisa Tercapai

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta Bumntrack.co.id – Komisaris Utama PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Nikson Silalahi optimis target 3 juta ton biomassa tahun ini untuk cofiring PLTU PLN bisa tercapai.

“Sampai bulan Juli 2025, PLN Energi Primer Indonesia sudah memasok hampir 1,2 juta ton dan kami bekerja keras supaya sampai Desember 2025 nanti apa yang menjadi target 3 juta ton bisa tercapai,” kata Nikson Silalahi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/8/25).

Menurut Nikson, untuk mengelola rantai pasok biomassa hingga sampai ke PLTU, PLN EPI telah membangun ekosistem rantai pasok biomassa yang terintegrasi dari hulu ke hilir melalui empat hal.

Pertama, mencakup penanaman tanaman energi di lahan kering dan marginal melalui pendekatan berbasis masyarakat (koperasi, BUMDes, Gapoktan). Kedua, pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebagai bahan baku biomassa. Ketiga, pengembangan infrastruktur logistik atau supply chain yang terdiri dari Sub Hub, Hub, dan Main Hub untuk pengumpulan, pengolahan, dan distribusi biomassa ke PLTU.

“Serta keempat melibatkan koperasi sebagai penghubung antara petani dan fasilitas pengolahan serta untuk memperkuat ketahanan pasokan,” ungkap Nikson.

Pada kesempatan itu juga, Nikson menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan biomassa sebesar 10,2 juta ton per tahun hingga 2025, PLN EPI telah melakukan sejumlah langkah-langkah seperti mengimplementasikan program Green Economy Village (GEV) di berbagai daerah, seperti Gunung Kidul, Cilacap, dan Tasikmalaya, dengan total penanaman lebih dari 953.000 bibit tanaman energi di lahan seluas lebih dari 760 hektar.

Selain itu PLN EPI juga mengembangkan sistem pertanian terpadu (integrated farming system) yang menggabungkan tanaman energi, pangan, dan peternakan. Program ini telah melibatkan lebih dari 1.000 petani dan puluhan kelompok tani dalam penanaman dan pemanfaatan biomassa, serta menargetkan 52 PLTU untuk implementasi cofiring, dengan realisasi di 48 lokasi hingga kuartal kedua 2025.

Nikson juga menjelaskan bahwa PLN EPI terus mengembangkan teknologi cofiring, yaitu dengan melakukan pencampuran biomassa dengan batubara di PLTU sebagai solusi transisi energi yang cepat dan efisien. Program ini memberikan hasil yang positif berupa pengurangan emisi CO₂ sebesar 3,3 juta ton per tahun pada tahun 2025, peningkatan efisiensi energi dengan nilai kalori biomassa yang terus meningkat (hingga 3.138 kCal/kg).

Hal positif lainnya adalah diversifikasi jenis biomassa dari 3 jenis pada 2020 menjadi 14 jenis pada 2025 termasuk Kaliandra, Gamal, Indigofera, sekam padi, dan bonggol jagung. Dari sisi ekonomi, harga biomassa disesuaikan secara kompetitif, mulai dari 85% hingga 120% dari harga batubara, tergantung pada skema CIF (Cost, Insurance, and Freight) atau FOB (Free On Board) serta biaya transportasi.

Di akhir paparan, Nikson mengajak seluruh pihak untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat ketahanan energi. Ia juga mendorong pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat luas untuk bersama-sama terlibat dalam penyediaan biomassa nasional.

PLN EPI berkomitmen menjadikan biomassa sebagai pilar penting dalam transisi energi nasional. Dengan sinergi semua pihak kemandirian energi berbasis potensi dalam negeri dapat tercapai demi Indonesia yang berdaulat energi dan berkelanjutan.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.