Sembalun, Lombok Timur – 11 September 2025. Himpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI) bersama Kementerian Pertanian RI melaksanakan Panen Raya Bawang Putih di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Kamis 11 September 2025. Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya akselerasi pengembangan komoditas demi mencapai target swasembada bawang putih nasional.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Pusat BRMP Hortikultura Bogor, Kepala Satgas Pangan Mabes POLRI, Perwakilan Dirjen Holtikuktura Kementan RI, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Tanam Raya Perdana Bawang Putih yang berlangsung pada Juni 2025 oleh Kementan RI dan HIMPUNI, bekerja sama dengan Kelompok Tani Pusuk Pujata. Pelaksanaannya didasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor 241/Kepts/OT.050/05/2025, yang menekankan percepatan pengembangan hortikultura strategis.
Kabar baiknya, hasil panen raya hari ini melampaui target. Dari target panen 20 ton per ha, mampu dicapai 21,6 ton per ha. Atas hasil tersebut, Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Hortikultura (BRMP Hortikultura) Dr. Inti Pertiwi Nashwari menyatakan optimisme jumlah yang diperoleh akan semakin meningkat saat periode musim tanam ideal.
“Musim tanam ideal itu ada di bulan Februari, Maret dan April. Bayangkan kalau saat ini saja sudah bisa mencapai lebih dari 20 ton per ha, apalagi saat musim tanam ideal terbaik nanti. Untuk itu kami berharap HIMPUNI masih meneruskan dukungan dalam budidaya bawang putih untuk bersama-sama pemerintah berupaya menekan impor sekaligus menjadikan komoditas bawang putih merajai swasembada pangan nasional,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Kasatgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helfi Assegafsaya yakin melihat kondisi produksi di Sembalum bisa diandalkan menjadi salah satu produsen bawang putih terbesar di Indoensia.
“Kebijakan untuk importasi akan kita rekomendasikan dan dikontrol dengan baik, artinya kita akan mengedepankan produksi lokal agar terus berkembang. Mudah-mudahan dengan varietas yang ada di sini bisa dibudidayakan di daerah lain sehingga produksi nasional bisa lebih besar lagi dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujarnya seraya mengingatkan peran pemerintah daerah dalam hal kesiapan lahan.
Seperti diberitakan sebelumnya, selama ini Indonesia hanya mencapai panen basah bawang putih 10-12 ton per Ha. Program panen raya merupakan upaya menuju swasembada bawang putih dengan menargetkan produktivitas 20 ton per Ha dengan tahap awal pengembangan di lahan seluas 10 Ha. Bila target ini tercapai, Mentan RI menginstruksikan untuk melanjutkan penanaman bawang putih di atas lahan seluas 100 Ha dengan produksi 20 ton per Ha.
Badan Eksekutif HIMPUNI Syamsudin Hadi Sutarto mengatakan, Sembalun memiliki potensi besar untuk menjadi sentra bawang putih nasional. Langkah ini akan menjadi model nasional untuk memperkuat ketahanan pangan, khususnya komoditas bawang putih yang selama ini masih bergantung pada impor.
“Dengan potensi lahan dan iklim yang mendukung, Sembalun mampu berkontribusi untuk mewujudkan swasembada bawang putih Nasional. Panen raya ini merupakan langkah nyata dari sinergi HIMPUNI dan Kelompok Tani Pusuk Pujata didukung oleh Kementerian Pertanian” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa HIMPUNI senantiasa berkomitmen untuk terus mendampingi petani, memperkuat riset dan inovasi, serta memperluas hilirisasi bawang putih melalui jejaring perguruan tinggi dan mitra industri.
Pada kesempatan yang sama, Badan Eksekutif HIMPUNI Ahmad Fitrianto mengajak segenap anggota HIMPUNI turut menyukseskan swasembada pangan dan hilirisasi pertanian yang dicanangkan oleh Ketua Presidium HIMPUNI Andi Amran Sulaiman yang juga merupakan Menteri Pertanian RI.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Pusuk Pujata Egi Prisma Suriaji menyampaikan, pasca panen akan dilakukan proses penjemuran, proses pengeringan di gudang, hingga proses sertifikasi dan labelling untuk ditanam kembali. Ia menyatakan pola kerjasama dengan HIMPUNI dilakukan dengan skema bagi hasil tanpa mengatur harga pasar.
“Kegiatan ini bukan untuk komersil, HIMPUNI memberikan benih, pupuk, dan kebutuhan lainnya sebagai modal kita untuk menanam dan nanti ada skema bagi hasil antara HIMPUNI dengan kelompok tani. Melalui program ini, Sembalun siap jadi sentra benih bawang putih, apalagi pada Februari nanti akan ada perluasan 100 ha untuk memperluas areal seperti arahan Pak Mentan,” pungkas Egi.