Ekonomi Triwulan III 2025 Resilien, Penciptaan Lapangan Kerja Berlanjut

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
E-Magazine Agustus - September 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 berada di level 5,04% (yoy) dengan permintaan domestik dan kinerja ekspor yang kuat, investasi yang resilien, serta optimalisasi belanja Pemerintah.

Perkembangan aktivitas ekonomi di awal triwulan IV yang masih ekspansif ditambah strategi kebijakan di triwulan terakhir tahun ini, diyakini dapat menjaga pertumbuhan ekonomi tahun 2025 sesuai target.

“Realisasi triwulan III menunjukkan bahwa APBN dikelola secara efektif, diperkuat koordinasi erat dengan otoritas moneter dan sektor keuangan. APBN berperan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung kinerja dunia usaha agar lebih berdaya saing terutama di tingkat global. Dukungan fiskal juga diberikan melalui penempatan Rp200 triliun kas negara secara prudent untuk memastikan likuiditas ekonomi memadai, termasuk dukungan nonfiskal untuk debottlenecking demi realisasi investasi lebih tinggi secara berkelanjutan,” ujar Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Kamis (6/11/25).

Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89% (yoy), seiring meningkatnya mobilitas penduduk, pertumbuhan transaksi digital, serta dukungan kebijakan Pemerintah. Pengeluaran untuk transportasi dan komunikasi meningkat 6,41%, tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat, kenaikan penjualan bahan bakar kendaraan, serta bertambahnya jumlah penumpang angkutan rel dan laut.

Konsumsi restoran dan hotel juga tumbuh kuat 6,3%, sejalan dengan peningkatan jumlah perjalanan wisatawan nusantara yang meningkat signifikan 21,8%. Kuatnya konsumsi masyarakat juga tercermin dari kenaikan indeks penjualan eceran riil, nilai transaksi uang elektronik, dan kartu debit/kredit. Sementara itu, Konsumsi Pemerintah tumbuh 5,49%, dengan Belanja Barang dan Belanja Pegawai masing-masing tumbuh 19,3% dan 9,0%, merupakan wujud komitmen Pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan menopang daya beli melalui percepatan dan optimalisasi belanja.

Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) tumbuh 5,04% (yoy) didukung keyakinan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi nasional serta komitmen Pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang stabil dan mendukung ekspansi usaha. Belanja modal Pemerintah dan BUMN menjadi pengungkit investasi swasta, terutama dengan beroperasinya Danantara. Investasi Bangunan meningkat 3,02% (yoy) dengan percepatan pembangunan infrastruktur dalam Proyek Strategis Nasional serta program prioritas seperti dapur untuk Makan Bergizi Gratis, sekolah rakyat, dan program perumahan. Investasi Mesin tumbuh 17,00% dengan meningkatnya kapasitas produksi dan upaya modernisasi mesin oleh dunia usaha.

Ekspor barang dan jasa riil tumbuh signifikan 9,91% (yoy), menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan. Penguatan aktivitas industri domestik, peningkatan permintaan negara mitra dagang utama, dan kuatnya daya saing produk ekspor Indonesia menjadi faktor pendorong.

Ekspor barang rill tumbuh 10,16%, terutama ditopang oleh peningkatan ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, komoditas besi dan baja, serta mesin dan peralatan listrik. Sementara itu, ekspor jasa riil juga tumbuh 7,62% dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara hingga 21,8% (yoy). Pada periode yang sama, impor barang dan jasa riil tumbuh 1,18%. Impor barang riil tumbuh 0,92% (yoy) masih mendukung kebutuhan produksi dalam negeri, sementara impor jasa riil tumbuh 2,82% (yoy).

Dari sisi produksi, sektor Industri Pengolahan tumbuh solid di topang permintaan yang kuat. Impresifnya kinerja ini khususnya didorong oleh subsektor strategis berbasis hilirsasi. Industri Makanan dan Minuman tumbuh 6,49%, didorong peningkatan produksi CPO dan produk turunannya. Industri Logam Dasar tumbuh 18,62%, sejalan dengan permintaan ekspor yang tinggi terhadap produk besi dan baja. Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional tumbuh 11,65%, didorong kenaikan permintaan domestik dan luar negeri atas bahan serta produk kimia.

Dari Realisasi ini sejalan dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur pada September yang ekspansi di 50,4 (Juni: kontraksi 46,9) dan berlanjut ke 51,2 pada Oktober 2025. Sektor Konstruksi mencatat pertumbuhan 4,21%, didukung oleh percepatan pembangunan infrastruktur dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), yang tidak hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga memperkuat fondasi untuk pertumbuhan ekonomi tinggi dalam jangka panjang.

Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mencatat pertumbuhan positif 4,93% (yoy) pada triwulan III 2025, didorong oleh Subsektor Perkebunan sebagai kontributor utama yang tumbuh 4,56%, terutama ditopang oleh peningkatan produksi kelapa sawit dan kopi. Sementara itu, sektor Pertambangan mengalami kontraksi sebesar 1,98% terutama disebabkan oleh penurunan permintaan ekspor batu bara.

Kinerja Sektor Jasa pada triwulan III-2025 ekspansif dengan dukungan kebijakan Pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong daya beli masyarakat. Sektor Perdagangan sebagai kontributor terbesar kedua tumbuh 5,49% (yoy) dengan meningkatnya distribusi barang domestik, khususnya produk pertanian dan industri pengolahan. Sektor Akomodasi dan Makan Minum tumbuh kuat 8,41%, seiring meningkatnya mobilitas dan perjalanan wisatawan nusantara yang naik 21,8%, mengindikasikan kuatnya konsumsi rumah tangga. Sektor Informasi dan Komunikasi tumbuh signifikan 9,65% (yoy), didorong pendapatan jasa telekomunikasi, pertumbuhan trafik data, dan naiknya transaksi perdagangan melalui sistem elektronik, mendukung arah kebijakan menuju ekonomi digital dalam jangka panjang.

Upaya menjaga daya beli dan mendukung kinerja dunia usaha dilakukan dengan optimalisasi belanja melalui program stimulus Rp34,2 triliun dan 8 program akselerasi senilai Rp15,7 triliun di triwulan IV 2025. Investasi dan ekspor bernilai tambah tinggi diperkuat melalui peran Danantara dalam mengungkit kontribusi swasta, serta debottlenecking dengan dibentuknya Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah (Satgas P2SP). Dengan perkembangan data terkini, ditambah upaya optimalisasi peran fiskal sebagai enabler aktivitas ekonomi dan kebijakan nonfiskal untuk iklim usaha lebih baik, Pemerintah optimis ekonomi untuk keseluruhan tahun 2025 akan mencapai target 5,2%.

Secara spasial, aktivitas ekonomi di seluruh wilayah Indonesia tumbuh positif. Wilayah Sulawesi mencatatkan pertumbuhan tertinggi di 5,84% (yoy) didorong aktivitas hilirisasi mineral yang terus ekspansif. Wilayah Sumatera dan Kalimantan tumbuh kuat, masing-masing 4,90% dan 4,70%. Jawa sebagai pusat aktivitas ekonomi nasional mencatat pertumbuhan tinggi hingga 5,17%, ditopang kuatnya kinerja sektor manufaktur dan jasa. Di sisi lain, Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 4,71%, sejalan dengan pulihnya sektor pariwisata dan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Wilayah Maluku dan Papua mengalami pertumbuhan moderat 2,68%.

Secara keseluruhan, momentum pertumbuhan ekonomi berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja sebesar 1,9 juta orang. Jumlah pengangguran turun 4 ribu orang menjadi 7,46 juta dibandingkan Agustus 2024 sehingga tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun dari 4,91% di Agustus 2024 menjadi 4,85% pada Agustus 2025. Di sisi lain, TPT Agustus 2025 sedikit lebih tinggi dibandingkan TPT Februari 2025 yang sebesar 4,76%. Hal ini terutama disebabkan oleh faktor musim panen di Februari serta peningkatan jumlah angkatan kerja baru yang lebih besar di Agustus karena kelulusan sekolah. Sektor utama yang menyerap tenaga kerja terbesar adalah sektor pertanian, sektor manufaktur, dan sektor perdagangan. Adapun penyerapan masing-masing sektor sebesar 0,49 juta orang, 0,30 juta orang, dan 0,12 juta orang.

“Ke depan, Pemerintah terus mendorong agar mesin pertumbuhan ekonomi berjalan lebih cepat. Kebijakan fiskal, sektor keuangan, dan iklim investasi yang sehat akan terus disinergikan untuk menciptakan pertumbuhan tinggi. Tidak hanya tinggi, namun juga stabil dan dapat menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan,“ tutup Menkeu.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.