Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah akan merevisi PMK No. 49/2025 terkait skema penyaluran pinjaman bagi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP).
Dalam skema baru, pencairan pinjaman akan dilakukan PT Agrinas Pangan Nusantara melalui bank Himbara, dengan jaminan pembayaran cicilan oleh pemerintah sebesar Rp40 triliun per tahun selama enam tahun.
Menteri Koperasi Ferry Juliantono menambahkan, pembangunan fasilitas fisik KDMP/KKMP akan dikerjakan Agrinas bersama Kementerian PUPR. Kementerian PUPR menyiapkan standar pembangunan, sementara Agrinas mengoordinasikan konstruksi di lapangan.
Dibandingkan PMK No. 49/2025, skema baru membawa sejumlah perubahan penting yaitu Agrinas menjadi debitur, bukan lagi masing-masing KDMP/KKMP. Kemudian, Himbara memperoleh penempatan dana pemerintah dengan biaya dana rendah. Sebelumnya, PMK hanya menyebut bank dapat memberi pembiayaan tanpa detail dukungan likuiditas.
Dukungan pendanaan ini menjadi perkembangan terbaru setelah pemerintah sempat menyebut Danantara akan menyediakan plafon kredit bagi program tersebut. Selain itu, pada 10 November 2025 pemerintah menambah penempatan dana Rp76 triliun kepada empat bank: Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing Rp25 triliun, serta Rp1 triliun ke Bank Jakarta.
“Kami menilai rencana revisi skema ini berpotensi membawa sentimen positif bagi saham–saham Himbara. Hal ini karena Himbara dapat turut menikmati keuntungan dari program ini dengan risiko dan kompleksitas yang lebih terukur, yakni 1) Himbara ‘hanya’ akan berurusan langsung dengan Agrinas selaku debitur; dan 2) Himbara mendapatkan dukungan pendanaan dari pemerintah, sehingga mengurangi risiko pada permodalan perbankan sendiri,” kata Analis Stockbitor di Jakarta, Selasa (18/11/25).
Menurut Ketua Satgas Kopdes Merah Putih, Zulkifli Hasan, proyek ini merupakan “sejarah baru” koperasi Indonesia, karena memperkuat koperasi sebagai instrumen ekonomi kerakyatan dalam era modern.
Kopdes Merah Putih dipandang sebagai tulang punggung ekonomi desa yang bisa memperkuat perekonomian nasional dari akar rumput.








