
Jakarta, Bumntrack.co.id – Laporan World Economic Forum (WEF) yang berjudul Global Competitiveness Report (GCI) 2019 menjunjukkan bahwa daya saing Indonesia turun lima peringkat menjadi 50 dari 141 negara di dunia. Komponen tertinggi dari penurunan GCI adalah adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebesar 5,7 poin dari 61,1 menjadi 55,4. Untuk meningkatkan daya saing, Perusahaan BUMN diharapkan menjadi lokomotif penggerak perekonomian negara melalui kontribusi pajak serta peningkatan kualitas sumber daya yang dimiliki.
“BUMN mempunyai potensi sangat besar sebagai penggerak perekonomian nasional, dalam bentuk pendapatan dan kontribusi pajaknya kepada negara. Dan untuk hal tersebut, BUMN dan Anak Perusahaan BUMN sangat diharapkan untuk memiliki keunggulan kompetitif dan daya saing global, agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi negara,” kata CEO BUMN Track, SH Sutarto di Jakarta, Rabu (5/2).
Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan bahwa BUMN akan difokuskan kepada bisnis intinya (core business) berdasarkan sektor usahanya. Dan berbagai anak usaha yang ada juga harus sesuai dan berkontribusi memberikan nilai tambah dan dukungan kepada perusahaan induknya. Namun demikian, bagaimanapun juga BUMN harus dapat berkolaborasi dengan pelaku usaha swasta dalam skala nasional dan global.
“BUMN diharapkan menjadi institusi yang memberi nilai tambah. BUMN diharapkan bisa mendorong ekonomi secara nasional, bukan hanya sebagai institusi berdiri sendiri, tetapi seluruh perusahaan di Indonesia bisa maju bersama,” kata Bramantyo Djohanputro, Direktur Eksekutif PPM Manajemen.

Dalam persaingan global, lanjutnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus kuat bukan di kancah lokal saja, melainkan harus mampu bersaing dan hidup di luar negeri. “Perusahaan di Indonesia harus bisa bersaing di luar negeri. Tentu saja harus mampu bersaing di dalam negeri menghadapi perusahaan luar,” jelasnya.
Menyikapi hal tersebut, BUMN Track dengan didukung oleh PPM Manajemen ingin mengapresiasi langkah yang telah diambil dan kinerja yang telah dicapai BUMN dan Anak Perusahaan BUMN, yang telah memberikan kontribusi baik dalam peningkatan kinerja bisnisnya maupun kontribusi BUMN yang nyata bagi masyarakat luas, dalam Ajang “Anugerah BUMN 2020”. Penyelenggaraan Anugerah BUMN 2020 tahun ke 9 ini, mengangkat tema “BUMN sebagai Lokomotif Perekonomian Nasional dalam Persaingan Global”.
Tujuan dilakukan kegiatan tersebut yaitu untuk mendorong Pertumbuhan dan penguatan tata kelola perusahaan BUMN yang semakin baik melalui kinerja dan audit keuangan yang semakin baik. Kedua, mendorong kepemimpinan CEO BUMN yang mampu memperkuat kinerja korporasi sekaligus mengkonsolidasi SDM yang kompetitif dan berdaya saing kuat di level internasional. Ketiga, Mendorong pencapaian kinerja keuangan yang unggul dan siap bersaing secara Global serta
Kontribusi BUMN yang nyata bagi masyarakat.
Penghargaan terbagi menjadi tiga kategori, pertama Perusahaan BUMN (Non Tbk). Kedua, Anak Perusahaan BUMN (Non Tbk). Ketiga, Perusahaan Masuk Bursa (Tbk) BUMN dan Anak Perusahaan BUMN. Selain itu, khusus untuk CEO terdapat dua penghargaan yaitu CEO Perusahaan BUMN (Non Tbk) dan CEO Perusahaan Masuk Bursa (Tbk) (BUMN dan Anak Perusahaan BUMN). Sosialiasi dan distribusi kuisioner yang telah dilakukan hari ini, sedikitnya telah dihadiri ratusan peserta dari perusahaan BUMN dan Anak perusahaan BUMN.