
Jakarta, Bumntrack.co.id – Tenaga ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Egy Massadiah mengakui bahwa tagar indonesia terserah merupakan bagian dari reaksi masyarakat terhadap penanggulangan penyebaran Covid-19. Tagar tersebut bisa menjadi masukan dan saran yang harus diterima semua pihak.
“Itu fakta. Tagar itu juga merupakan kritik keras kepada masyarakat yang memang tidak disiplin (karena) mengabaikan anjuran pemerintah,” kata Tenaga ahli BNPB, Egy Massadiah di Jakarta, Senin (18/5).
Menurutnya, kerumunan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta harus dijadikan pelajaran pejabat terkait. Pihaknya telah meminta agar kejadian di Bandara Soetta tak terulang lagi dan mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya, pengaturan moda transportasi di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah tercantum di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020.
“Kami sudah perintahkan pejabat yang bertanggung jawab. Kalau perlu, tidur di bandara guna memastikan pelayanan berjalan baik dan mematuhi protokol kesehatan. Perjalanan dengan moda transport umum, termasuk pesawat hanya berlaku untuk 11 bidang yang dikecualikan,” jelasnya.
Untuk diketahui, bandara Seokarno Hatta yang merupakan salah satu bandara kelolaan Angkasa Pura II sempat terjadi antrean calon penumpang pesawat di posko pemeriksaan dokumen perjalanan yang terletak di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada, pada Rabu, 14 Mei 2020, pukul 04.00 WIB. Namun sekitar pukul 05.00 WIB sudah tidak terjadi lagi antrean tersebut.
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta , Febri Toga mengatakan, personel PT Angkasa Pura II telah berupaya mengatur antrean tersebut. Hanya saja para calon penumpang pesawat yang datang di Terminal 2 Gate 4 cukup banyak.
Antrean di posko verifikasi dokumen tersebut mulai terjadi pukul 04.00 WIB, di mana calon penumpang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00 – 08.00 WIB. Di antara pukul tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan 2 penerbangan Citilink.