
Jakarta, Bumntrack – Dalam rangka sosialisasi penggunaan transportasi publik, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membidik kalangan pelajar melalui program Jak Lingko Goes To School. Kegiatan kali ini digelar di SMA 27 Jakarta sekaligus memkampanyekan pengurangan polusi di Jakarta.
“Giat Jak Lingko Goes To School merupakan bagian dari upayanya meningkatkan kesadaran menggunakan transportasi publik sekaligus mengurangi polusi di Jakarta. Karena kita tahu, Jak Lingko ini bagian dari Kegiatan Strategis Daerah yang menjadi prioritas pemerintahan Gubernur Anies Baswedan. Pemprov DKI memiliki visi untuk memudahkan layanan pergerakan masyarakat menggunakan transportasi umum dari satu titik ketitik lainnya dengan layanan yang baik, nyaman, dan terjangkau,” Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakarta, Achmad Izzul di Jakarta, Selasa (20/9).
Kehadiran Jak Lingko juga untuk melengkapi program yang terlebih dahulu ada, yakni artu Jakarta Pintar (KJP) plus. Dimana melalui KJP Plus, siswa sekolah gratis menggunakan layanan Transjakarta.
“Dengan kartu Jak Lingko bus mikro trans bukan hanya untuk anak-anak sekolah saja, tapi diharapkan wali murid, hingga masyarakat semua gratis jika menggunakan kartu Jak Lingko ini,” kata Izzul.
Izzul memaparkan, kehadiran Jak Lingko juga turut andi mengentaskan permasalahan polusi di ibu kota. Sebab seperti diketahui saat ini kualitas udara di Jakarta sudah masuk kedalam katagori berbahaya versi AirVisual.
“Saat ini Pemprov Jakarta tengah fokus terhadap pengurangan polusi udara melalui intruksi Gubernur nomor 66 tahun 2019 tanggal 1 Agustus. Salah satu nya di sektor transportasi. Karena kita tahu pencemaran di Jakarta 74 persen bersumber dari asap kendaraan bermotor. Maka dari itu kehadiran Jak Lingko diharapkan mampu menjangkau seluruh kebutuhan akses transportasi publik. Sesuai namanya ‘Linko’ yang artinya menjaring,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta Waluyo Hadi menerangkan, Jak Lingko merupakan komitmen Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengintegrasikan transportasi di Jakarta.
Selain itu program Jak Lingko ini merupakan implementasi Rapimgub, yang sudah mulai disosialisasikan sejak Agustus 2019.
“Ada konsekuensi yang kami minta, kami mohon dengan hormat kepada seluruh warga SMA 27 begitu dibagikan kartu Jak Lingko mohon bisa menggunakan untuk berangkat sekolah (maupun) pulang,” ujar Waluyo.
Bagi siswa sekolah yang saat ini masih menggunakan kendaraan roda dua untuk berangkat sekolah, Waluyo berharap dengan kehadiran Jak Lingko siswa sekolah mau beralih ke transportasi umum.
“Yang biasanya membawa sepeda motor, besok tidak perlu lagi membawa sepeda motor karena sudah ada kartu itu. Itu lebih efisiensi tidak perlu belanja BBM dan beralih, tidak menggunakan kendaraan pribadi roda dua tapi menggunakan Jak Lingko,” kata Waluyo.
Diakhir acara juga dibagikan sebanyak 800 kartu Jak Lingko gratis bagi para siswa, guru, maupun civitas di lingkungan SMA 27 Jakarta.
Sebagai informasi, Jak Lingko adalah transformasi dari OK-Otrip yang merupakan sistem transportasi yang terintegrasi (integrasi rute, integrasi manajemen, dan integrasi pembayaran) dimana integrasi layanan transportasi publik di Jakarta yang semakin luas.
Integrasi ini tidak hanya melibatkan integrasi antara bus besar, bus medium, dan bus kecil di Transjakarta tetapi juga akan melibatkan transportasi berbasis rel yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti; MRT, LRT, dan sebagainya.