
Bumntrack.co.id. Jakarta – Pagelaran Tong Tong Fair kembali digelar di lapangan Marienfeld Den Haag, Belanda mulai 1-11 September setelah dua tahun vacuum akibat pandemi Covid-19. Warga Indonesia dan keturunan Indonesia-Belanda banyak yang datang untuk menyaksikan pagelaran seni seperti tarian, musik hingga temu kangen bersama keluarga dan teman-teman serta menikmati sajian masakan khas Indonesia. Ada pasar kaget khas Indonesia yang menjual aneka jenis makanan seperti kerupuk, abon, ikan asin, telur asin dan aneka baju kebaya serta pernak-pernik khas Indonesia lainnya.
Menurut salah satu panitia dari yayasan Tong Tong, Leslie Bonn, pagelaran Tong Tong Fair kali ini menghadirkan karya seni generasi keturunan ketiga dan keempat dari perkawinan campur Indonesia-Belanda yang mencintai akar budaya yang mengalir di tubuhnya.
Tiga UMKM mitra binaan PT Angkasa Pura II (AP2) mampu bersaing dengan membawa produk lokal kreatifnya ke Festival Tong Tong di Belanda. Tiga mitra tersebut yaitu Usaha craft asal Tangerang Banten yang menampilkan jam tangan dari kayu dan produk sejenis. Selain itu, ada Allana yang menghadirkan upcycle Fabric Craft, dan Cokelatin yang menampilkan minuman coklat asli Indonesia.
“Mereka juga menampilkan produk lainnya yaitu Nasi Kebuli Bintang Sawi, Cokelatin Signature dan upcycle Fabric Craft by Allana. Dengan membawa lebih dari 35 jenis Produk, pelaku UMKM Mitra Binaan AP2 yang tergabung dalam Rumah BUMN Kota Tangerang Banten menunjukan keseriusan PT Angkasa Pura II dalam membina, melatih dan mempromosikan Produk UMKM,” kata SGM of Community Development Center PT Angkasa Pura II, Amirzal dalam keterangan di Jakarta, Minggu (11/9/22).
Menurutnya, ‘Lepas Landas Melesat Menuju UMKM Go Gobal’ merupakan tema yang disematkan pada kegiatan Local Creative Festival yang dilaksanakan pada HUT AP2 ke 38, pada 13 Agustus 2022 kemarin dan mampu memecahkan Rekor Dunia Muri. AP2 menyediakan ruang promosi bagi para pelaku UMKM disejumlah Bandara guna memamerkan produk unggulannya, seperti di Bandara Soekarno Hatta T3 yaitu Gerai Nusantara.
“Program pemberdayaan dan edukasi dilakukan perseroan secara berkesinambungan. Selain itu, UMKM mitra binaan juga dibekali dengan go digital; digitalisasi dan automasi bisnis serta pemasaran, go online; perluasan pasar menggunakan e-commerce, dan go global; dengan strategi menjangkau pasar internasional,” tambahnya.
Berbagai produk yang ditampilkan Allana Indonesia mulai dari Picnic Outdor Set yaitu perlengkapkan makan lengkap untuk piknik seperti gelas berornamen, serbet, travel tissue holder, tempat roti hingga sendok dan pisau. Selain itu, Allana juga menampilkan Hangging Tissue dengan bentuk menarik yang bisa diletakkan di belakang kursi mobil, dapur dan tempat tidur. Beberapa barang UMKM lainnya yaitu Apron untuk memasak, sarung bantal kursi, Masker topi, syal Shibori.
Selain Allana juga turut dihadirkan produk kerajinan kayu dari Kaywood seperti jam tangan, jam meja, kacamata, lampu meja, tempat tissu hingga tempat HP yang semuanya terbuat dari kayu. Sedangkan Cokelatin Indonesia didirikan tahun 2016 ingin “mengangkat” cokelat asli Indonesia ke dunia international.
Pada proses go global, Pasar Tong Tong menjadi medium bagi AP2 untuk menyediakan fasilitas business matching dengan international buyer. Setelah event Tong Tong Fair berakhir diharapkan ada tindak lanjut yang konkret dalam bentuk kerja sama antara UMKM dengan buyer atau pengusaha di Belanda maupun skala global lainnya.