AP II Ajak Stakeholder Perkuat Kolaborasi Selesaikan Tiga Isu Bisnis Penerbangan

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Saat bisnis penerbangan dunia tertekan pandemi COVID-19, PT Angkasa Pura II (persero) memperkuat stakeholder untuk menyelesaikan tiga isu bisnis penerbangan. Hal tersebut dilakukan agar sektor penerbangan kembali rebound.

Sektor penerbangan nasional memiliki kemampuan berkontribusi besar dalam mendukung aktivitas dan perekonomian Indonesia. Tiga kelebihan di moda transportasi udara yaitu flexibility untuk mendukung pergerakan orang, lalu capacity untuk mobilisasi besar, serta connectivity untuk menyatukan Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

“Jangan sampai tiga kelebihan yang dimiliki sektor penerbangan itu menghilang begitu saja karena pandemi COVID-19. Harus ada perbaikan supaya kontribusi sektor penerbangan tetap terjaga dan ditingkatkan pada masa adaptasi kebiasaan baru ini,” kata President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin di Jakarta, Selasa (23/6).

Saat ini ada tiga isu yang harus diselesaikan oleh stakeholder transportasi udara, yaitu terkait slot time penerbangan, rute penerbangan dan frekuensi penerbangan di dalam satu rute.

“Slot time penerbangan harus dimaksimalkan, lalu rute penerbangan harus kembali diaktifkan, dan frekuensi penerbangan di rute yang sudah aktif harus ditingkatkan dari yang ada sekarang,” terangnya.

Di tengah pandemi ini, PT Angkasa Pura II selaku operator bandara akan memaksimalkan slot time penerbangan di bandara. “Kami mendorong sebaran slot time penerbangan lebih merata. Komunikasi akan dilakukan dengan pihak terkait termasuk maskapai agar tidak ada lagi saling mengajukan penerbangan hanya di jam-jam tertentu, sehingga banyak alternatif pilihan jam penerbangan bagi para pengguna jasa,” terangnya.

Lebih lanjut, jelas Muhammad Awaluddin, PT Angkasa Pura II akan membahas bersama maskapai agar rute-rute yang saat ini belum aktif bisa kembali dibuka. Kami akan bersama-sama membahas hal tersebut melihat rute-rute destinasi yang menjadi kebutuhan dan peluang. Selain itu, Frekuensi penerbangan di rute-rute yang sudah aktif juga akan dibahas untuk ditingkatkan kembali.

“Kendala saat ini adalah masyarakat sulit melakukan perjalanan antara lain karena rutenya tidak ada dan frekuensi penerbangan sedikit misalnya di satu rute hanya ada 1-2 kali penerbangan per hari. Harus dipikirkan bagaimana seluruh stakeholder transportasi udara ini bersama-sama dapat menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat,” terangnya.

Adapun di dalam SE Dirjen Perhubungan Udara No. 13/2020, di dalam menentukan slot time penerbangan di bandara, salah satu yang diperhitungkan adalah kapasitas di terminal penumpang pada waktu sibuk dengan memperhatikan luasan, konfigurasi fasilitas terminal bandara dan penerapan teknologi.

Salah satu teknologi digital guna mempermudah penumpang menjalani prosedur di bandara adalah melalui aplikasi Travelation yang digagas PT Angkasa Pura II untuk mengecek secara digital dokumen perjalanan penumpang. Melalui Travelation maka kapasitas bandara PT Angkasa Pura II dapat ditentukan fleksibel.

“Pemanfaatan teknologi digital ini menumbuhkan kepercayaan masyarakat selain juga membuat kapasitas slot time dapat ditingkatkan di tengah pandemi COVID-19,” jelas Muhammad Awaluddin.

Saat ini maskapai maskapai penerbangan berjadwal sudah beroperasi seluruhnya di bandara-bandara PT Angkasa Pura II. Maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Sriwijaya Air, NAM Air, Wings Air, AirAsia Indonesia, Trigana Air, Airfast hingga Susi Air.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.