Jakarta, BUMN TRACK – Branding dan marketing kini menjadi elemen kunci dalam memperkuat posisi strategis BUMN di pasar global. Oleh karena itu, pengembangan brand yang kuat, didukung oleh strategi pemasaran yang inovatif dan adaptif, menjadi pondasi penting untuk memastikan BUMN dapat bersaing secara efektif di era yang didorong oleh teknologi canggih.
“Branding bagian dari visi, misi atau target. Jadi membranding berhubungan erat dengan valuasi yang sangat tinggi. Karena misi dan visinya ada di situ,” kata Sultan Baktiar Najamudin, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dalam ajang BUMN Branding and Marketing Award 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/24).
Makanya agar parlement efektif, punya output yang baik, produktif dan itu dapat dirasakan masyarakat maka brandingnya juga harus kuat.
“Jadi saya branding parlemen itu menjadi parlemen yang efektif, produktif, kolaboratif dan inklusif,” tambahnya.
Menurutnya, BUMN dan BUMD sebagai entitas bisnis pastinya memiliki valuasi yang tidak kecil. Untuk itu diperlukan kolaborasi agar dampaknya bagi daerah bisa dirasakan. Jikalau kolaborasi ini jalan maka pasti dampak untuk kemajuan daerah juga sangat tinggi.
Pasalnya, PEMDA tidak boleh berbisnis, maka tangannya melalui BUMD. Nah DPD sebagai mediator, atau sebagai representasi formal masyarakat daerah yang ada di pusat akan mendorong itu melalui banyak hal.
“Jadi kata kuncinya memang kolaborasi dalam banyak hal. Karena memang sekarang ini kan nggak bisa lagi kita menganggap oleh diri kita yang paling hebat. Kata kuncinya seperti kolaborasi,” jelasnya.
“Kami mendorong diregulasi, mediasi, advokasi, ya agar kolaborasi itu betul-betul bisa dijalankan, bukan hanya ceremonial, tapi pada level operasional,” terangnya.
Dirinya melihat BUMN saat ini sudah berjalan dengan baik. “Valuasi atau branding makin bisa dirasakan nilainya. Dan itu sudah mulai, kita tidak jadi lokal player lagi tapi global player,” tutupnya.