BEI Berharap 2025 Lebih Banyak BUMN Lakukan IPO

E-Magazine November - Desember 2024
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia

Jakarta, BUMN TRACK – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, berharap pemerintah kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendukung program keberlanjutan BUMN untuk melakukan initial public offering (IPO) dan menjadi perusahaan terbuka.

Selama 2024, belum ada satu pun perusahaan BUMN yang mencatatkan sahamnya di BEI melalui IPO, setelah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) tercatat sahamnya pada 2023. Pada tahun 2025, Kementerian BUMN bisa mendukung BUMN, terutama yang beraset besar, agar listing di BEI. Harapan tersebut disampaikan Iman tatkala menyambangi press room di Gedung BEI, (17 /10 2024).
“Jadi keberlanjutan program pemerintah terhadap perusahaan Tbk (Terbuka) yang BUMN sangat kita nantikan. Jadi kita harap bahwa siapapun menteri baru BUMN, bisa menindaklanjuti program-program BUMN tersebut dan berkelanjutan itu poinnya,” ujar Iman.


Hingga saat ini baru 14 perusahaan BUMN dan 23 anak perusahaan BUMN yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seluruhnya berjumlah 37 perusahaan terdiri dari BUMN dan anak usahanya. Padahal jumlah BUMN yang tercatat per Oktober 2023 adalah 65 BUMN sedangkan perusahaan anak dan cucu BUMN sekitar 173 perusahaan. Terkait potensi BUMN, Iman menyatakan, dari 20 perusahaan dengan market cap terbesar dalam indeks LQ45, terdapat lima BUMN dan satu anak perusahaan BUMN yang termasuk di jajaran tersebut.

“Menarik, bahwa dari 20 perusahaan dengan market cap terbesar, secara nilai transaksi per hari itu kontribusinya 60 persen, yang mana termasuk lima itu perusahaan BUMN dan satu anak perusahaan BUMN,” tukas Iman.

Iman menambahkan, dari kontribusi 60 persen transaksi harian tersebut, sekitar 15 persen merupakan kontribusikan dari lima perusahaan BUMN dan satu anak perusahaan BUMN tersebut.

Melihat potensi yang besar tersebut, Iman mengharapkan agar semakin banyak perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia pada tahun- tahun mendatang. Meski pun di sisi lain saat ini tidak semua perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN yang tercatat di BEI berkinerja positif sebab ada yang menjalani proses restrukturisasi.

“Tetapi, bursa melihat selama ini komitmen daripada pemegang saham memberikan andil yang besar bagi restructuring company-nya,” tukas Iman.

Namun demikian, lanjut Iman, pihaknya optimistis setiap perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN memiliki komitmen untuk memperbaiki kinerja mereka ke depannya. Iman mencontohkan Garuda yang sahamnya sempat disuspend ketika terjadi masalah, sekarang sudah dibuka dan mulai trading walaupun masih harga di bawah IPO. Ini menunjukan adanya komitmen dari pemegang saham terutama pemerintah. (*)

Bagikan:

#BUMN Award #BBMA Award
#Anugerah BUMN 2024
#BTN Persaingan Usaha  #3000 KPR Prabowo #Talenta BSI. #Pengelolaan sampah BNI. #Akad Masal KPR BTN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.