KOLOM PAKAR

Beres-Beres Bro Erick

Oleh: Dr. Firsan Nova

CEO Nexus Risk Mitigation & Strategic    Communication

Integrity is an expensive gift, don’t expect it from cheap people. -C.S Lewis

Nama Mujenih tiba-tiba menjadi populer di kalangan direksi atau C-level BUMN. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadikannya contoh yang harus diteladani para orang nomor satu di BUMN. Mujenih, adalah petugas Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang mengembalikan uang temuan sebesar Rp500 juta. Mantan bos Inter Milan itu berharap apa yang dilakukan Mujenih bisa dicontoh oleh semua pegawai dan petinggi BUMN lainnya.

Erick berharapkan Mujenih bisa menjadi inspirasi para pimpinan. “Seyogianya kita harus punya dasar dari pada akhlak itu sendiri kalau kita mau sukses,” ujar Erick pada hari Senin, 3 Juli 2020. Erick menyebutkan, apa yang dilakukan Mujenih tersebut membuktikan bahwa masih banyak orang yang mempunyai moral baik di Indonesia ini. “Ini sebagai contoh bahwa ketika isu moral di Indonesia dipertanyakan, sebenarnyabanyak di bangsakita yang punya kedisiplinan dan akhlak yang baik,” kata Erick.

Principle-based di atasrule-based

Satu yang menarik dari Erick adalah terminologi yang ia pilih ketika bicara tentang BUMN. Ia sejak terpilih menjadi Menteri BUMN telah ratusan kali bicara tentang “Akhlak”. Mungkin saja kata akhlak lebih banyak ia dengungkan daripada profitabilitas. Menarik karena dalam permodelan regresi secara tak langsung Erick meyakini profitabilitas akan baik jika direksi BUMN memiliki akhlak yang baik.

Ketika orang bicara berkali-kali maka kemungkinannya adalah hal itu penting baginya atau kata itu merepresentasikan hal yang paling ia risaukan. Sebagai praktisi komunikasi, saya menangkap kemungkinan kedua. Ia risau dengan urusan akhlak ini.

Skandal-demi skandal yang menerpa BUMN sepertinya membuat Erick menyimpulkan Akhlak sebagai variable determinan yang berpengaruh langsung terhadap setiap kejadian buruk yang menimpa BUMN. Kamis2 Juli, Erick menyebut sudah ditemukan 53 kasus korupsi di BUMN beberapa tahun terakhir yang dilakukan oknum direksi yang tak bertanggung jawab. Ia juga mengungkapkan banyak terjadi kasus hukum di lingkunganBUMN. Kasus hukum itu, meliputi dugaan korupsi ataupun rekayasa laporan keuangan.

Erick belakangan menjadiperhatian banyak pihak karena melakukan serangkaian gebrakan usai resmi dilantik menjadi Menteri BUMN pada 23 Oktober silam. Pada awal masa jabatannya Erick sudah merombak sejumlah posisid ireksi di BUMN. Di Kementerian BUMN, dia juga mengutak-atik posisi dengan memindahkan sejumlah deputi ke beberapa perusahaan pelat merah. Namanya semakin jadi pusat perhatian, setelah beberapa BUMN tersandung kasus atau skandal.

Adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang menjadi BUMN pertama yang mengalami perombakan besar-besaran dari Erick. Erick bahkan langsung memecat lima direksinya sekaligus. Menyusul skandal memalukan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton. Kasus Garuda menjadi perhatian serius Erick, setelah sebelumnya maskapai flag carrier itu pernah melakukan manipulasi laporan keuangan, yang lagi-lagi melibatkan direksi.

Belum hilang ingatan public terhadap aib di tubuh Garuda, muncul kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang menyita perhatian public bergitu besar. Jiwasraya kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran klaim Rp16 triliun. Ekuitas Jiwasraya per Desember 2019 tercatat negatif, yakni Rp28 triliun. Praktik ini diduga melibatkan jajaran direksi, manajer, dan pihak lain di luar perusahaan itu mengakibatkan kerugian internal dan negara yang sangat besar.

Rentetan skandal-skandal ini mungkin membuat Erick berpikir apa yang salah? Ia sudah melibatkan KPK, aturan-aturan sudah dibuat berlapis-lapis untuk menghalangi kecurangan, himbauan dan kemarahan sudah ia umbar berkali-kali. Mengapa tetap terjadi? Kita kemudian tahu Menteri Erik mendapatkan jawabannya. Akhlak bagi Erick adalah pangkal soal dari semua skandal ini.

Artinya rule-based tak akan punya makna jika tak diindahkan. Akhlak dalam bahasa governance adalah principle-based. Akhlak linier dengan integritas. Integritas adalah melakukan hal yang benar meskipun tak ada aturan. Meskipun tak ada yang melihat. Ia melekat pada diri. Bukan pada aturan atau rule-based. Integrity is doing the right thing, even when no one is watching. Ironinya di Indonesia adalahkita negara yang rule-based, repot membuat aturan namun kerap tak ditaati.

Sepanjang dua bulan ini saya intensif hampir tiap minggu diskusi dengan Prof Ilya Avianti. Beliau Guru Besar Fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran dan Komisioner OJK 2012-2017, saat ini beliau Komisaris di PT PLN. Dari beliau saya belajar governance, integritas, principle-based vs rule based termasuk agency theory yang kerap kali mengisi ketidakharmonisan ruang-ruang kantor kita.

Kata “akhlak” dari Menteri Erick mengingatkan saya pada diskusi bersama Prof. Ilya Avianti bahwa Principle based adalah bicara tentang integritas. Bicara akhlak. Karakter yang harus ada di setiaporang yang menjadi pimpinan BUMN.Tentu kita berharap Erick bisa menemukan “Mujenih” dalam diri pimpinan BUMN. Meskipun kita juga tahu kerap kali kepentingan politik hadir pada pemilihan direksi dan komisaris BUMN. Integrity is an expensive gift, don’t expect it from cheap people.

Take-off  Saat Pandemi

7 Juli 2020 menjelang siang, saya ditelepon oleh wartawan beritasatu.com. Ia meminta pendapat saya terkait logo baru BUMN. Seminggu sebelumnya, Erick melakukan rebranding dengan membuat tagline dan logo baru untuk mendukung transformasidan merepresentasikan nilai kebaruan dalam tubuh BUMN.

Pada wawancara itu saya menjawab; perubahan logo adalah untuk memperbarui suasana. Diharapkan ada semangat baru, motivasi baru, keyakinan baru, culture baru, tujuan-tujuan baru dan mungkin ada tim yang baru. Artinya setelah berbenah, setelah melangsingkan BUMN dari142 menjadi 107 dan setelah bongkar-pasang direksi dan komisaris, Erick Siaptake-off. Tentu tak mudah untuk terbang saat pandemic masih berlangsung. Saat ekonomi kian melambat, pengangguran meningkat dan daya beli menurun. Banyak yang tak yakin upaya beres-beres Erick ini akan berdampak banyak bagi BUMN. Sebuah pepatah mungkin bisa menguatkanErick; “If your dream donot scare you, they are not big enough”.Apakah ia akanberhasil? Time will tell.

Artikel Terkait

Berita Lainnya
Close
Back to top button