Di Tengah Pandemi, Bandara Jenderal Besar Soedirman Tetap Layani Penerbangan dengan Prokes Ketat

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Bandara Jenderal Besar Soedirman sejak diaktifkan pada 1 Juni 2021, telah merangkai konektivitas dari Barat ke Timur di Jawa, melalui rute penerbangan Jakarta – Purbalingga – Surabaya yang dioperasikan maskapai Citilink.

“Slot penerbangan yang tersedia di Bandara Jenderal Besar Soedirman saat ini adalah rute Jakarta – Purbalingga – Surabaya dan Surabaya – Purbalingga – Jakarta. AP II bersama Citilink berkomitmen untuk selalu fokus dalam melayani perjalanan masyarakat Purbalingga dan sekitarnya,” kata Executive General Manager Bandara Jenderal Besar Soedirman, Catur Sudarmono di Jakarta, Selasa (19/10).

Sejak pertama kali akses penerbangan dibuka pada Juni, trafik penerbangan di Purbalingga semakin tumbuh hingga kini. Penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 menjadi prioritas guna memberikan rasa aman dan nyaman penumpang pesawat. Penumpang dan petugas di lapangan wajib menjalankan prokes 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumuman dan membatasi mobilitas. Selain itu, penumpang wajib melakukan rapid antigen/PCR.

“Sebagai upaya mendukung penerapan protokol kesehatan, perseroan akan menyediakan fasilitas rapid test antigen COVID-19 dalam waktu dekat di Bandara Jenderal Besar Soedirman sehingga calon penumpang pesawat dapat lebih mudah dalam melakukan tes. Untuk penerbangan antar bandara di Jawa – Bali, bagi penumpang pesawat yang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua dapat menunjukkan hasil tes rapid test antigen sebagai syarat penerbangan,” tambahnya.

Pasar penerbangan di Purbalingga adalah warga asli Purbalingga yang merantau atau bekerja di kota-kota lainnya. Trafik cukup tinggi terjadi pada akhir pekan didominasi oleh warga yang pulang ke Purbalingga dan kota sekitar setelah sepekan bekerja di luar kota. “Biasanya mereka butuh waktu berjam-jam jika melalui darat, kini dengan adanya bandara hanya cukup kurang dari sekitar 1 jam penerbangan,” kata Febri, salah satu penumpang Citilink..

VP Corporate Communication, Yado Yarismano menambahkan, Bandara Jenderal Soedirman sama seperti bandara lainnya yang dikelola Angkasa Pura II. Pada setiap bandara wajib menerapkan protokol kesehatan 5M secara ketat. Selai itu, diperkuat dengan sarana dan prasarana pendukung seperti thermal scanner, pengaturan jarak di ruang tunggu, hingga ketersedian hand sanitizer di berbagai titik.

“Protokol kesehatan 5M wajib dilakukan, ditambah sarana pendukung lainnya seperti thermal scanner hingga pengaturan jarak di ruang tunggu. Penumpang juga wajib menunjukkan rapid antigen/PCR dan vaksinasi minimal dosis pertama sebagai syarat penerbangan,” jelas Yado.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.