Dirut INTI: Transformasi Adalah Hal Yang Wajib Dilakukan
Jakarta, BUMN TRACK – Direktur Utama PT INTI, Edi Witjara mengungkapkan bahwa transformasi adalah hal yang wajib dilakukan perusahaan untuk menghadapi perubahan dunia industri. Hal tersebut didasarkan pada pengalaman PT INTI yang telah berdiri 50 tahun lalu dan sempat dilupakan orang.
“Jangan lupa untuk terus bertransformasi. INTI sempat besar, karena tidak bertranformasi maka ke depan akan menghadapi masalah,” kata Dirut PT INTI, Edi Witjara dalam Conference mengusung tema Elevating Human Lives – Brand Evolution in The Industry 5.0 era yang digelar BUMN TRACK di Jakarta, Rabu (13/12/23).
Menurutnya, teknologi yang ada saat ini bukan serta merta ada, tetapi melalui proses yang panjang. Pada akhirnya nanti, era industri robotic tetap menggunakan manusia sebagai kontrol. “Jangan sampai manusia justru dihandle dengan robot,” tegasnya.
Sebagai BUMN di sektor industri, lanjutnya, perusahaan memerlukan tranformasi dan roadmap ke depan agar tetap sustain. Basis dari tranformasi adalah implementasi teknologi.
Berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi global hanya 3 persen, sedangkan Indonesia bisa mencapai 5,1 persen. Industri dalam negeri harus turut aktif mengambil peran karena jika tidak diambil, maka akan diambil orang lain. Salah satunya belanja teknologi seperti cloud hingga alat elektronik.
PT INTI memiliki produk INTI Cloud yang seharusnya ada di Indonesia. Pasalnya, belanja APBN seperti cloud terbilang tinggi. INTI Cloud mampu bersaing secara kualitas dan harga.
“Saya memulai pemasaran INTI Cloud dari belanja pemerintah. Kami bersyukur, setahun ini kita masuk di LKPP. Saya berharap INTI Cloud menjadi raja di wilayah sendiri. Misalnya saja Rp6 triliun diserahkan ke kita, maka industri nasional akan terus tumbuh,” terangnya.
Produk kedua, INTI memiliki e-ktp reader yang bisa digunakan untuk pemilihan kepala desa. Ada 1.700 desa yang telah menggunakan fasilitas tersebut. Selain itu, Indonesia akan menjalankan Undang-undang perlindungan data pribadi. Untuk menunjang hal tersebut, INTI membuat data dari Dukcapil sebagai miroring agar data induk aman. Dari data miroring kemudian bisa diakses horizontal platform API service.
“Teknologi akan menghadapi persaingan berat, tapi jika tidak dipersiapkan dari sekarang maka kita akan kalah bersaing di negeri sendiri,” terangnya.