Jakarta, Bumntrack.co.id – Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) besutan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menunjukkan hasil nyata pemberdayaan perempuan. Melalui pendekatan holistik berbasis 3 modal yaitu finansial, intelektual, dan social, PNM mendorong tumbuhnya sociopreneur yang tidak hanya mengembangkan usaha, tetapi juga menciptakan solusi lingkungan di komunitas mereka.
Dua di antara banyak nasabah yang tumbuh menjadi sociopreneur melalui program Mekaar adalah Ibu Ema Suranta dari Cimahi dan Ibu Aan Andasari dari Bekasi. Keduanya membuktikan bahwa pemberdayaan yang tepat dapat mengubah sampah menjadi berkah dan menjadikan usaha rumahan sebagai agen perubahan.
Berawal dari keresahan terhadap sampah organik rumah tangga, Ema mengajak warga sekitar mengumpulkan limbah dapur seperti sisa sayur dan buah. Sampah tersebut kemudian dihancurkan secara alami oleh maggot yang ia budidayakan. Hasil penguraiannya menjadi pupuk organik berkualitas, sementara maggot yang tumbuh besar diolah menjadi camilan keripik maggot berprotein tinggi. Kedua produk ini dijual kembali sehingga menciptakan perputaran ekonomi lokal yang berkelanjutan.
PNM melihat potensi dan dedikasi Ema sebagai motor perubahan. Melalui pendampingan usaha, pelatihan, dan akses jejaring, PNM mendorong skala usahanya untuk berkembang. Tidak berhenti di situ, PNM turut memfasilitasi keikutsertaan Ema dalam ajang penghargaan wirausaha sosial, di mana ia berhasil mengharumkan nama daerah sekaligus menginspirasi banyak orang tentang dampak positif pengolahan sampah.
Kisah lainnya datang dari Ibu Aan Andasari yang memilih fokus pada isu limbah fashion. Setiap tahun, limbah denim meningkat dan sulit terurai. Melihat peluang sekaligus masalah lingkungan tersebut, ia mengolah limbah jeans menjadi tas dan aksesori kreatif, Aan mulanya hanya menjual dari mulut ke mulut. Melalui pendampingan PNM, ia belajar pemasaran digital, penataan katalog, hingga manajemen harga.
Puncaknya, PNM memfasilitasi Aan untuk tampil di pameran e-commerce fashion lokal ternama, dan berkolaborasi dengan PNM untuk menghasilkan produk cendera mata Perusahaan, membuat produknya dikenal pasar yang jauh lebih luas.
“PNM memberi saya akses yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. Produk dari limbah jeans saya bisa dipamerkan dan diapresiasi banyak orang hebat,” tuturnya.
Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary menegaskan bahwa keberhasilan Ema dan Aan mencerminkan bagaimana pendekatan pemberdayaan menyeluruh dapat melahirkan pelaku usaha berorientasi dampak.
“PNM bukan hanya memberikan modal, tetapi membangun kapasitas dan membuka jalan agar perempuan dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ujar Dodot di Jakarta, Senin (1/12/25).
Dengan lebih dari 16 juta nasabah aktif, PNM terus mendorong hadirnya sociopreneur perempuan di seluruh Indonesia, menggerakkan ekonomi keluarga sekaligus menciptakan perubahan sosial dan lingkungan dari level akar rumput. PNM percaya bahwa lahirnya para sociopreneur perempuan akan memperkuat ekonomi keluarga, menggerakkan roda ekonomi daerah, dan menciptakan solusi nyata untuk isu lingkungan.








