Jakarta, Bumntrack.co.id – Maskapai Garuda Indonesia mendukung proses pengembalian benda-benda bersejarah milik Indonesia yang disimpan di Belanda.
Menandai tahap awal proses repatriasi ini, pesawat Garuda Indonesia GA-89 dari Amsterdam yang membawa sebagian dari benda-benda sejarah tersebut telah mendarat di Bandara International Soekarno-Hatta pada Kamis, 30 September 2025.
Benda-benda yang direpatriasi melalui penerbangan Garuda Indonesia antara lain ratusan buku dan naskah kuno, serta berbagai arsip dan dokumen lain yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Setibanya di Tanah Air, benda-benda tersebut langsung diserahterimakan kepada perwakilan Kedutaan Besar RI di Den Haag yang turut serta dalam penerbangan tersebut.
“Garuda Indonesia merasa terhormat dapat berperan aktif untuk memulangkan benda-benda yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dengan standar kualitas layanan penerbangan terbaik yang senantiasa kami hadirkan di seluruh penerbangan Garuda Indonesia, benda bersejarah yang merupakan kekayaan bangsa tersebut kami tangani dengan penuh kehati-hatian sesuai prosedur yang berlaku,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani dilansir di Jakarta, Jumat (3/10/25).
Proses pengembalian benda-benda bersejarah ini merupakan bagian dari kesepakatan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Raja Belanda Willem-Alexander saat kunjungan kerja Presiden ke Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Belanda pada 26 September 2025. Setelah pemulangan tahap awal ini, Garuda Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Tim Repatriasi Kementerian Kebudayaan RI dan pemangku kepentingan lain untuk dapat mendukung proses tahapan repatriasi selanjutnya.
“Sebagai maskapai pembawa bendera bangsa, Garuda Indonesia telah berperan menjadi jembatan bagi hubungan politik, ekonomi, dan sosial Indonesia dan Belanda. Melalui partisipasi kami di proses repatriasi ini, Garuda Indonesia bertekad untuk terus mendukung bukan hanya konektivitas Indonesia dan Belanda, namun juga misi besar untuk makin mempererat hubungan antar-kedua negara,” tutup Wamildan.