Genap Berumur 100 Hari, PLN EPI Catatkan Capaian Tertinggi Hari Operasi Batubara Sepanjang Sejarah PLN
Bumntrack.co.id. Jakarta – Tepat 100 Hari Operasi pada 10 April 2023, Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) memantapkan pondasi sebagai pemasok energi primer yang efisien dengan memastikan operasional berjalan aman dan transisi yang efektif. Khusus untuk cadangan batu bara, Hari Operasi (HOP) pembangkit listrik PLN cukup untuk 26 hari.
“HOP batu bara saat ini tertinggi sepanjang sejarah PLN, rata-rata 26 hari operasi,” ujar Sekretaris Perusahaan PLN Energi Primer Indonesia, Mamit Setiawan di Jakarta, Kamis (13/4/23).
Selain itu, lanjutnya, PLN EPI memastikan tidak ada shortage BBM, gas dan biomassa. PLN EPI menjaga pasokan BBM, Gas dan Biomasa untuk Pembangkit PLN serta memastikan security of supply energi primer batubara dengan pencapaian rata-rata Hari Operasi diatas 20 HOP. Untuk Jamali, rata-rata stok batubara PLTU PLN mencapai 25,6 HOP tanpa ada PLTU dengan kondisi emergency. Sedangkan di Sumatera-Kalimantan (Sumkal) mencapai 26,1 HOP, di Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara (Sulmapana) sebesar 30,9 HOP, dan untuk PLTU IPP sebesar 17,4 HOP.
“HOP LNG sesuai dengan penjadwalan pengiriman kargo LNG, begitu juga dengan HOP BBM rata-rata diatas 20 hari. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembayaran dan invoice yang lancar,” jelasnya.
Sebagai upaya mengurangi emisi karbon dan menuju Net Zero Emmission 2060, PLN EPI melakukan pengembangan ekosistem rantai pasok biomassa dengan target pemenuhan pada tahun 2023 mencapai 1,08 juta ton.
“Kami berhasil mengamankan pasokan biomassa terkontrak sebanyak 1,132 juta ton. Selain itu, ada tambahan 105 ribu ton dalam proses negosiasi pengadaan. Kerjasama program biomassa tidak hanya dengan perusahaan, tetapi juga melibatkan masyarakat sehingga bisa memberikan dampak dari sisi ekonomi ke masyarakat langsung,” tambahnya.
Selain Biomassa PLN EPI juga menginisiasi Proyek Gasifikasi dengan membuka tender untuk Nias dan 5 Cluster lainnya seperti Nusa Tenggara, Sulawesi – Maluku, Kalimantan, Papua Utara dan Papua Selatan. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, mengurangi pemakaian BBM , meningkatkan efisiensi pembangkit.
“Sumber gas kita berlimpah. Dengan melakukan gasifikasi pembangkit, maka kami turut mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dimana gas sebagai sumber energi primer dalam menjalankan transisi energi di Indonesia,” tambahnya.
PLN EPI sebagai tulang punggung utama penyediaan energi primer bagi pembangkit milik PLN Group, akan terus memastikan tidak ada kendala dalam kegiatan penyediaan energi primer tersebut apalagi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H ini. “Menjelang Idul Fitri, kami mengharapkan agar masyarakat bisa beribadah dengan khusyuk dan menikmati momen berkumpul dengan keluarga dan kerabat, sedangkan kami akan terus siaga dalam memastikan pasokan energi primer yang andal bagi pembangkit milik PLN Group,” pungkas Mamit.