Indonesia ‘hanya’ Perlu Dua Super BUMN

E-Magazine Januari - Maret 2025


Bumntrack.co.id. Jakarta – Esensi pemikiran dalam tulisan ini bukan baru muncul satu-dua hari ini, tidak juga satu-dua bulan ini, tidak juga hanyas atu-dua tahun ini. Pemikiran ini juga bukan murni pendapat saya pribadi, karena ini hasil dari diskusi mendalam berminggu-minggu secara intensif beberapa tahun lalu oleh beberapa puluh tokoh yang ada diantaranya menjadi Menteri dan Pejabat lain saat ini. Saya kebagian tugas menjadi ketua tim penulis untuk menghasilkan ‘memo’ pemikiran ringkas dalam satu buku khusus yang dicetak hanya beberapa belas eksemplar di digital printing yang harus ditongkrongi agar tidak beredar luas untuk kemudian disampaikan kepada hanya beberapa orang tertentu. Di “memo” tersebut antara lain disimpulkan bahwa Indonesia membutuhkan dua super holding BUMN.

Ketika berbincang tentang super holding BUMN yang dijadikan referensi saat itu antara lain Singapura yang punya Temasek, Qatar, China dll. Lalu mengapaperlu “dua” super holding company BUMN? Mengapa tidak satu saja? Lebih ekstrim lagi, apa perlu ada BUMN? Tentu saja ada beberapa konsideran yang dipertimbangkan, antara lain:
1) Indonesia membutuhkan keberadaan BUMN, tidak hanya untuk menjadi instrument menyejahterakan rakyat tetapi juga untuk ‘mengimbangi’ dominasi perusahaan multi nasional dan perusahaan swasta besar dalam negeri agar roda ekonomi bisa tetap dipengaruhi pemerintah termasuk dalam rangka memberi kesempatan hidup UMKM.
2) Pengelolaan BUMN yang pada hakekatnya sebagai “enterprise” membutuhkan mindset dan strategic thinking sebagai korporasi, meskipun punya misi ekstra selain yang dipunyai perusahaank omersial pada umumnya, sehingga dibutuhkan model pengelolaan atau manajemen secara profesional dan berkelas dunia yang berbeda signifikan dengan pengelolaan pemerintahan yang juga harus mengakomodasi dinamika politik. Oleh karenanya, mengelola BUMN dengan cara “berbeda” dan bahkan “dibedakan” dengan pengelolaan pemerintahan menjadi sebuah keniscayaan. Pengurangan jumlah BUMN melalui holdingisasi yang dimulai beberapa puluh tahun lalu dan diakselerasi dalam lima tahun terakhir ini merupakan langah tepat. Berapajumlah strategic holding atau super holding yang dibutuhkan? Cukupkah 10? Atau kenapa tidak satu super holding saja, sehingga Kementerian BUMN bisa bertransformasi menjadi Satu Super Holding?
3) Indonesia adalah negara besar dengan luas wilayah dan GDP yang masuk dalam 20 terbesar dunia G20 dan sedang bergerak menjadi negara ke 5 terbesar dunia; dan karenanya ‘tidak cukup’ kalau hanya punya satu super holding BUMN. Tentu ada alasan lain yaitu tetap dibutuhkan adanya kompetisi antar super holding dalam rangka mengefektifkan good corporate governance (GCG). Arah dibutuhkannya dua dua klaster besar bisnis BUMN bisa dirasakan dari keberadaan dua Wakil Menteri BUMN saat ini.


Akselerasi Transformasi
Kita tidak bisa berlama-lama mengamati berbagai kelemahan dengan sangat banyaknya BUMN yang masing-masing mandiri, dan kita bersyukur beberapa tahun terakhir ini dilakukan akselerasi transformasi BUMN melalui istilah saya pembentukan beberapa super holding, yang di kemudian hari bisa digabung-gabungkan lagi agar hanya ada sedikit super holding. Bagamana model idealnya?


PERTAMINA merupakan salah satu model super holding BUMN yang baik dan efektif. Meskipun sempat agak gaduh di awal penunjukan “Chairman”, yang bisa tercipta atau diciptakan kondisinya, kini relatif sangat kondusif untuk terjadinya akselerasi holdingisasi yang sehat melalui terjadinya kolaborasi dan kerjasama antar anggota holding serta tumbuhnya iklim pengelolaan perusahaan yang giat tumbuh dan giat menghasilkan terobosan-terobosan baru.


Model One Chairman yang kuat dengan CEO, yang pada kenyataannya ada beberapa CEO yang terkoordinir, member kesempatan leluasa pada leaders dan new leaders-nya untuk kerja tenang dan berprestasi.


Pada kondisi seperti ini tercipta hamparan kesempatan berprestasi yang memungkinkan tampilnya pemimpin-pemimpin muda berbakat dan profesional, dan akan terakselerasi dengan diberikannya kesempatan ‘crash program’ bagi talenta-talenta muda potensial. Dan kondisi manis seperti ini merupakan prasarana strategis terjadinya transformasi menyeluruh berorientasi masa depan yang digerakkan anak-anak muda terbaik Indonesia dengan dimentori senior-senior berpengalaman.


Bila kita sepakat Indonesia ‘hanya’ perlu dua super holding BUMN, maka langkah selanjutnya adalah menciptakan satu super holding BUMN lagi yang benih-benihnya sudah mulai bisa kita rasakan dari restrukturisasi yang sekarang dilakukan dengan diakselerasi. Tentu saja langkah strategis seperti ini butuh waktu sehingga tidak perlu diagendakan, meskipun bisa juga untuk dilakukan, dalam periode pemerintahan saat ini.


Setidaknya, kalau dalam pemerintahan mendatang sudah bisa terbentuk hanya ada dua super holding BUMN maka keinginan untuk meniadakan Kementerian BUMN bisa dilakukan sehingga pengelolaan BUMN bisa dilakukan dengan model berbeda dengan pengelolaan pemerintahan. Saat ini Kementerian BUMN masih sangat dibutuhkan karena masih sangat banyak dan sangat heterogennya profil BUMN kita.


Branding BUMN
Penjurian BUMN Branding and Marketing Award ke-10 tahun 2022 ini menyiratkan dengan kuat terciptanya beberapa Super Holding BUMN yang tangguh di masa depan. PERTAMINA tidak hanya solid dalam pengelolaan perusahaan-perusahaannya, tetapi juga solid dalam pengelolaan brand-nya. Restrukturisasi brand BUMN yang menciptakan brand strategy yang kuat dan dilaksanakan dengan tertib dalam implementasi brand identity-nya sehingga layak dianugerahi penghargaan yang tinggi untuk pengelolaan brand-nya pada dasarnya merupakan cerminan dari bagaimana perusahaan ini dikelola dengan baik dan benar.


Demikian pula Bank BNI yang dengan gagah perkasa ‘hanya’ menyodorkan Xpora untuk diikutkan dalam BUMN Branding and marketing Award tahun 2022. Hal ini menunjukkan keberanian atau ‘ke-pede-annya’ bahwa BNI berhasil membangun merek Xpora yang tandingannya untuk layanan perbankan ekspor. BNI Xpora merupakan juga contoh baik dan benar tentang perlunya BUMN Indonesia semakin tampil tangguh di kompetisi global.


Melalui Xpora, BNI juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Indonesia termasuk UMKM untuk eksis di pasar global. Pengalaman kolaborasi Xpora dengan Sekolah Ekspor untuk memfasilitasi lahirnya eksportir-ekspor baru mahasiswa memperluas kemanfaatan BUMN pada kemajuan perekonomian nasional yang tidak hanya berfokus pada hasil tetapi juga pada fondasi. Saatnya BUMN dan segenap pelaku usaha Indonesia berpadu untuk menggapai kerinduan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian lima terbesar dunia di masa mendatang.

Ditulis oleh:
Dr. Handito Joewono
CEO Arrbey dan Juri BUMN Branding and Marketing Award 2022

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.