
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) hari ini melakukan delivery 1 (satu) unit pesawat terbang CN235-220 Military Transport untuk Nepalese Army. Direncakan ekspor Pesawat Terbang CN235-220 tersebut akan tiba di Nepal pada 02 November 2019. Delivery Ekspor tersebut dihadiri Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Bambang Adi Winarso mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Harjanto mewakili Menteri Perindustrian bersama Senior Vice President I Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, Yadi Jaya Ruchandi.
“Pesawat CN235-220 merupakan pesawat multirole dengan daya angkut 48 penumpang. Pesawat ini dapat digunakan untuk beberapa misi, mulai dari pengintaian, patroli maritim dan angkutan pasukan bersenjata,” kata Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro di Bandung, Rabu (30/10).
Beberapa kelebihan Pesawat CN235-220 Military Transport Nepalese Army antara lain yaitu Quick Change Configurations, Full Glass Cockpit, Wide Rear Ramp Door, Maximum Take-Off Weight (MTOW) 16.500 kg, Maximum Payload 5.200 Kg, Short Take Off-Landing (STOL) 977 m, Endurance selama ± 11 jam dan Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat terbang tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
“Hingga saat ini, PTDI telah memproduksi dan mengirimkan pesawat CN235 sebanyak 68 (enam puluh delapan) unit untuk dalam negeri maupun luar negeri, dari total sebanyak 285 unit populasi pesawat CN235 series di dunia,” jelasya.
Adapun operator dalam negeri yang menggunakan pesawat CN235 series adalah TNI AU dan TNI AL. Sedangkan operator luar negerinya adalah negara Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Pakistan, Uni Emirat Arab, Senegal dan Nepal yang pesawatnya telah dikirimkan hari ini.
Pesawat tersebut akan diterbangkan oleh Capt. Esther Gayatri Saleh sebagai Test Pilot In Command dan Flight Instructor (acting as Chief of The Mission), dan Capt. Ervan Gustanto sebagai Copilot dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Medan, kemudian dilanjutkan menuju Yangon, Myanmar, lalu dilanjutkan kembali ke Dhaka, Bangladesh dan terbang kembali menuju Kathmandu, Nepal sebagai destinasi terakhir. Adapun pesawat tersebut akan dilakukan Flight Training lanjutan dan Final Acceptance Flight oleh Nepalese Army.
Penandatanganan kontrak pengadaan 1 (satu) unit pesawat terbang CN235-220 Military Transport tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2017 dengan nomor kontrak MGO/Fixed Wing/073/74/65 antara PTDI dengan Angkatan Darat Nepal. Program ekspor pesawat CN235-220 Military Transport untuk Nepalese Army pembiayaan sebagian modal kerjanya didanai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan skema National Interest Account (NIA).
Penggunaan skema NIA dari LPEI atau Indonesia Eximbank ini merupakan penugasan khusus dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk penyediaan pembiayaan ekspor pesawat udara, dimana LPEI atau Indonesia Eximbank juga turut mendukung PTDI dalam melakukan penetrasi pasar di kawasan Afrika dan Asia Selatan.