IPCC Bagi Dividen Interim 70 Persen dari Laba Bersih
Jakarta, Bumntrack.co.id – Berdasarkan keputusan Rapat Direksi dan persetujuan Dewan Komisaris PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) memutuskan membagikan dividen interim sebesar 70 persen dari laba bersih semester pertama atau sebesar Rp63,4 miliar sekitar Rp34,87 per lembar saham.
“Dividen interim tersebut merupakan komitmen perseroan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Dengan kondisi fundamental baik dari sisi operasional dan keuangan perseroan yang berada pada posisi yang sangat baik dan strong cash (cash rich), dimana berdasarkan simulasi yang dilakukan telah memperhitungkan pengeluaran untuk opex dan capex, perkiraan total cash pada akhir tahun 2019 masih sebesar Rp350 miliar, sehingga lebih dari aman untuk operasional perseroan,” kata Sugeng Mulyadi, Direktur Keuangan dan SDM IPCC di Jakarta, Kamis (12/12).
Dirinya menambahkan perseroan membagikan dividen interim dari perolehan laba semester I 2019 sebesar Rp34,87 per lembarnya. Kurang lebih dividen yield nya di 5 persenan untuk semester pertama tahun ini. Adapun sebesar 30 persen dari laba bersih akan digunakan sebagai laba ditahan yang dapat dioptimalkan untuk pengembangan usaha.
Dari sisi perhitungan secara akumulasi tercatat pencapaian sepanjang 11 bulan di tahun ini mencapai 372.580 unit CBU mobil di Terminal Internasional, atau meningkat 19,72 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 311.217 unit. Dari jumlah tersebut, pencapaian sebanyak 301.137 unit disumbang dari kegiatan bongkar muat ekspor atau tercatat naik 29,22 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 233.047 unit CBU mobil. Berikutnya ialah disumbang oleh kegiatan impor sebesar 71.433 unit secara akumulasi dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 78.170.
Sementara itu, di Terminal Domestik mengalami peningkatan 94,34 persen dari 55.756 unit CBU mobil di periode 11 bulan tahun lalu menjadi 108.358 unit CBU mobil di periode yang sama di tahun ini.
Pada segmen alat berat, dari sisi perhitungan secara akumulasi tercatat pencapaian sepanjang 11 bulan di tahun ini mencapai 11.954 unit alat berat di Terminal Internasional, atau turun 39,70 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 19.825 unit alat berat. Dari jumlah tersebut, pencapaian sebanyak 3.640 unit disumbang dari kegiatan pelayanan bongkar muat ekspor atau tercatat melemah 24,01 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 4.790 unit alat berat.
Berikutnya ialah disumbang oleh kegiatan impor sebesar 8.314 unit secara akumulasi dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 15.035 unit alat berat. Di tempat lain, pencapaian pelayanan bongkar muat dan pengantaran secara akumulasi hingga akhir November tahun ini di Lapangan Domestik mencapai 16.395 unit alat berat atau naik 27,19 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 12.890 unit alat berat.
Sementara itu, di segmen spareparts, dari sisi perhitungan secara akumulasi tercatat pencapaian sepanjang 11 bulan di tahun ini mencapai 54.638 M3 di Terminal Internasional, atau turun 45,63 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 100.487 M3. Dari jumlah tersebut, pencapaian sebanyak 24.743 M3 disumbang dari kegiatan pelayanan bongkar muat dan pengantaran ekspor atau tercatat melemah 49,91 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 49.394 M3.
Berikutnya ialah disumbang oleh kegiatan impor sebesar 29.896 M3 secara akumulasi dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 51.094 M3. Di tempat lain, pencapaian pelayanan bongkar muat dan pengantaran secara akumulasi hingga akhir November tahun ini di Lapangan Domestik mencapai 21.857 M3 atau naik 941,22 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 2.099 M3. Penurunan sparepart dikarenakan kecenderungan tren ke depan dimana pengiriman kargo berubah dalam bentuk jadi / built up.