
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) telah dilakukan layanan bongkar muat kendaraan CBU asal pabrikan Hyundai, Korea Selatan. Layanan tersebut dapat dikatakan first time call karena kapal yang bersandar di dermaga IPCC ialah kapal yang datang langsung (direct call) dari Korea Selatan, lebih tepatnya dari Pelabuhan Ulsan yang datang ke Tanjung Priok sebelum bertolak ke Pelabuhan selanjutnya di Hambantota, Sri Lanka.
“Dalam layanan tersebut, IPCC yang melakukan aktivitas layanan secara keseluruhan, mulai dari stevedoring, cargodoring, hingga delivery. Dengan ditunjuknya IPCC untuk melayani aktivitas layanan bongkar muat secara keseluruhan terhadap kargo kendaraan Hyundai tersebut tentunya dapat memberikan nilai tambah bagi IPCC,” kata Sekretaris Perusahaan IPCC, Sofyan Gumelar di Jakarta, Kamis (21/1).
Kapal Hyundai Glovis Symphony bertolak dari Pelabuhan Ulsan membawa 288 unit kendaraan CBU. Diantaranya CBU Korea yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia dan telah beredar banyak, yaitu Santa Fe. Selain itu, juga membawa mobil bertenaga listrik yang telah beredar sejak tahun lalu, yaitu Ioniq dan Kona elektrik. CBU besutan negara ginseng tersebut yang dibanderol dengan harga sekitar Rp624 juta hingga 664 jutaan (OTR Jakarta) untuk Ioniq dan Rp390 jutaan untuk Kona tentunya memberikan variasi layanan bongkar muat kendaraan CBU yang ada di Terminal IPCC.
“Selain melakukan layanan bongkar muat atas 288 kendaraan CBU Hyundai tersebut, IPCC juga melakukan shifting by landed sebanyak 119 unit CBU,” jelasnya.
Kegiatan ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh tenaga ahli bongkar muat IPCC dimana kendaraan yang berada di kapal diturunkan sementara di dermaga agar kendaraan yang akan dilakukan layanan bongkar muat dapat keluar dari kapal. Setelah kendaraan tersebut keluar lalu kendaraan sebelumnya dimasukan kembali ke dalam room kapal. Aktivitas ini juga dapat menjadi nilai tambah bagi layanan di Terminal IPCC.
“Dengan sukses dan lancarnya pelayanan dan pengangkutan kendaraan Hyundai secara keseluruhan tersebut maka IPCC berharap agar layanan bongkar muat kendaraan asal Korea Selatan tersebut dapat menjadi rutin setiap bulannya dengan sandarnya kapal yang direct call langsung dari Korea Selatan. Selain itu, juga dibarengi dengan excellent operation IPCC yang didukung oleh model operasi dan kemitraan yang clean and clear, ICT System yang prima melalui organisasi yang berbasiskan Planning and Control, sesuai dengan strategi pengembangan IPCC di 2021,” tambahnya.
Di sisi lain, IPCC sebagai perusahaan supporting automotive industry turut mendukung pengadaan kendaraan listrik ke depannya. Tentunya ke depan, IPCC berharap demand akan mobil listrik kian meningkat, baik dari internal Indonesia maupun kebutuhan ekspor yang dibarengi dengan pengembangan sarana infrastruktur pengadaan sumber daya elektriknya yang saat ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah melalui pembangunan smelter bersama dengan BUMN Pertambangan.