BERITA

IPO Adhi Commuter Properti, Saham Ditawarkan Antara Rp130 Hingga Rp200

Jakarta, Bumntrack.co.id – Populasi Indonesia mencapai 270 juta orang didominasi oleh usia produktif dengan proporsi hampir 75% dari total penduduk dan diperkirakan akan tetap stabil hingga 5 tahun mendatang. Terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang besar, Indonesia memiliki tingkat urbanisasi yang cukup tinggi dengan 54% penduduk tinggal di perkotaan di tahun 2016 dan akan meningkat hingga 60% di tahun 2025 dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk perkotaan di kisaran 2-2,5% per tahun.

Salah satu kota metropolitan utama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia adalah Jabodetabek, dengan total penduduk lebih dari 35 juta orang. Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia menjadi magnet bagi kota-kota lainnya, tidak hanya wilayah sekitar, sebagai tempat untuk bekerja.

“Dengan besarnya proporsi usia produktif dengan dominasi milenial dan tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan yang stabil, penyediaan hunian di Jabodetabek merupakan salah satu hal utama yang penting untuk dilakukan. Kehadiran hunian yang terintegrasi dengan simpul-simpul transportasi massal dan lengkap dengan fasilitas, khususnya di kota-kota besar dan sekitarnya akan sangat menjanjikan baik bagi para investor, pemilik hunian, maupun penyewa ke depannya. Oleh karena itu, kami sangat optimistis saham ADCP akan banyak diminati,” kata Direktur PT CIMB Niaga Sekuritas, I Wayan Gemuh Kertaraharja dalam Konferensi Pers Public Expose yang diadakan di Hotel The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Jumat (12/11).

Berdasarkan hal tersebut, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 28,6% sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 8.011.204.500. Saham tersebut akan ditawarkan dengan rentang harga Rp 130 – Rp 200. Dengan demikian, dana yang terkumpul ditargetkan akan mencapai Rp1,6 triliun. Pada Semester I 2021 total pendapatan ADCP hingga Semester I/2021 tercatat sebesar Rp 201,02 miliar. Sementara, laba bersih Q2 2021 secara YoY (Year-on-Year) melonjak hampir 90 kali menjadi Rp 33,93 miliar.

“Peningkatan laba bersih ini didukung adanya serah terima sejumlah proyek kepada pembeli. Kami targetkan hingga akhir tahun ini masih ada sejumlah proyek lainnya yang akan diserahterimakan, sehingga nantinya akan merefleksikan pada peningkatan pendapatan dan laba bersih perseroan,” ucap Direktur Keuangan ADCP, Mochamad Yusuf.

ADCP saat ini menggarap proyek hunian TOD ADCP yang terletak di 7 dari 17 stasiun LRT Jabodebek (tahap I). Ke depan ADCP akan mendapat katalis dari peluncuran operasional LRT Jabodebek tahap 1, yang menurut pemerintah akan dibuka pada Q2 2022 (Cibubur – Cawang, Cawang – Dukuh Atas, Cawang – Bekasi Timur).

“Ada 11 proyek hunian TOD dari ADCP yang sedang berjalan, 7 di antaranya berada di titik stasiun LRT dan dalam waktu dekat akan ada 2 lahan lagi yang kami kembangkan. Sudah ada empat proyek hunian ADCP yang diserahterimakan, yakni LRT City Sentul (tahap 1), LRT City Bekasi- Eastern Green, LRT City Jatibening (tahap 1), dan LRT City MTH, Tebet (tahap 1). Dari keempat proyek LRT City ini diserahterimakan pada 2020 dan di akhir tahun ini akan ada lagi properti yang akan diserah terimakan,” tambahnya.

Selain mengembangkan hunian berbasis TOD, ADCP juga berhasil menambah reccuring income melalui lini bisnis manajemen hotel serta komersial area di berbagai kawasan LRT. ADCP optimis ke depan, TOD akan menjadi sebuah gaya hidup di Indonesia melihat konsep hunian serupa yang sudah dikembangkan di Hong Kong, Tokyo, Singapura, Beijing, Shanghai, Filipina, dan Kopenhagen, dan cukup berhasil. TOD merupakan bentuk strategi perencanaan dan desain untuk mencapai pembangunan perkotaan yang padu, sekaligus wadah integrasi aktivitas yang terdapat di berbagai sektor properti yang dapat saling bersinergi.

“Contohnya, adanya perumahan, kantor, dan hotel yang terletak di dalam satu area, bersamaan dengan keberadaan restoran, pusat perbelanjaan, pusat entertainment yang dapat diakses oleh penghuni perumahan, pekerja, dan orang yang beraktivitas di kawasan tersebut,” terangnya.

Artikel Terkait

Back to top button