Jokowi Dorong BUMN Industri Pertahanan Cukupi Kebutuhan Dalam Negeri

E-Magazine Januari - Maret 2025

Surabaya, Bumntrack.co.id – Dalam kunjungan kerja dan rapat terbatas kebijakan pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dalam negeri di PT PAL Indonesia (Persero), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pasar industri strategis pertahanan harus mengutamakan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu, jika ada sisa baru kemudian di ekspor ke luar negeri.

“Ya seperti PT. PAL ini sudah mengekspor ke beberapa negara, saya kira itu sudah bagus tetapi kita sendiri dulu, kita, pasar kita, kita penuhi,” ujar Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers kepada wartawan usai memimpin Rapat Terbatas (ratas) di PT PAL, Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Senin (27/1).

Saat ini, Indonesia banyak memiliki perushaan yang mampu memproduksi Alutsista seperti PT Pindad untuk urusan peluru, PT. PAL untuk kapal-kapal. Presiden menjelaskan bahwa dalam ratas yang telah berlangsung, alasan keinginan untuk mengembangkan industri strategis pertahanan adalah agar ke depan memiliki sebuah kemandirian. “Sehingga tadi secara detail dibahas mengenai BUMN mana yang terlebih dahulu ingin kita dorong untuk maju dan nanti pada berikutnya BUMN yang kedua, yang ketiga, dan seterusnya,” ujar Presiden.

Hal lain yang dibahas yaitu terkait pembelian alutsista. Jokowi menginginkan industri strategis pertahanan ini harus diberikan prioritas terlebih dahulu dari Kementerian Pertahanan, dari Kementerian-Kementerian yang lain. “Yang misalnya ingin membeli kapal misalnya, berikan pada PT. PAL, baik itu dari Kementerian Pertahanan, baik itu dari Kapolri, Pol Air misalnya, baik itu Bea Cukai dari Kementerian Keuangan, beli semuanya dari PT. PAL,” jelasnya.

Dengan pesanan itu, Jokowi berharap bukan hanya pesanan untuk 5 tahun tetapi untuk 15 tahun itu sudah harus dipastikan ada. “Sehingga ada konsistensi kita dalam perencanaan, dalam pelaksanaan untuk membesarkan industri strategis pertahanan kita, arahnya ke sana,” jelas Presiden.

Soal Kapal Selam Alugoro, Presiden menyampaikan bahwa itu sebuah kerja sama yang bagus, ada transfer teknologi di dalam pembangunan Kapal Selam Alugoro. “Ya kita harapkan pada suatu titik kita bisa mandiri, mengerjakan semuanya oleh anak-anak bangsa sendiri,” tutur Presiden.

Presiden Joko Widodo sebelumnya sempat meninjau dan memasuki Kapal Selam Alugoro serta Fasilitas Produksi Kapal Selam yang dimiliki oleh PT PAL Indonesia (Persero). Kapal selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari batch pertama kerja sama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

Pada kesempatan sebelum peninjauan, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh berkesempatan untuk menjelaskan kepada Presiden melalui panel perihal kemajuan kemajuan yang dicapai oleh PT PAL Indonesia (Persero), progres Pembangunan Kapal Selam Alugoro, dan progres Proyek Overhaul KRI Cakra-401.

Pada kesempatan tersebut Presiden memberikan arahan agar anggaran belanja pertahanan sebesar Rp 127 Triliun diarahkan untuk membeli produk-produk Industri Pertahanan Dalam Negeri.

Seusai memberikan penjelasan kepada media Presiden meninggalkan PT PAL Indonesia (Persero) dan dilepas oleh sejumlah kayawan yang berkumpul memadati sisi selatan Fasilitas Produksi Kapal Selam menuju kunjungan kerja lain di Kabupaten Gresik.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.