Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melansir data terkini terkait Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di tanah air. Hingga Juli 2025, jumlah SPKLU telah mencapai 4.186 unit yang tersebar di 2.789 titik strategis.
Data tersebut juga merinci persebaran SPKLU di berbagai daerah. Mulai dari DKI Jakarta 1.192 unit, Jawa Barat 745 unit, Jawa Tengah 335 unit, Jawa Timur 382 unit, dan Banten 407 unit.
Sedangkan untuk sebaran SPKLU pulau-pulau lain tercatat Sumatera 448 unit, Kalimantan 213 unit, Sulawesi 151 unit, Bali 187 unit, Nusa Tenggara 76 unit, Maluku 24 unit, serta Papua 26 unit.
Seluruh SPKLU tersebut ditempatkan di berbagai titik strategis seperti mal, hotel, hingga rest area tol. Langkah ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dicatat Korlantas Polri populasinya di jalan telah mencapai 183.922 unit roda dua dan 83.171 unit roda empat.
National Project Manager ENTREV, Nasrullah Salim menyampaikan, SPKLU adalah fasilitas pendukung utama untuk KBLBB dapat digunakan secara nyaman oleh masyarakat. Dalam hal ini, ia mendukung pemerintah untuk terus menambah jumlah SPKLU dan menempatkannya di area yang strategis.
“Jumlah SPKLU terus meningkat setiap tahun, seiring dengan peningkatan jumlah pengguna KBLBB. Tahun lalu SPKLU masih di kisaran 3 ribu unit, alhamdulillah tahun ini jumlahnya sudah mencapai 4 ribu lebih,” tuturnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Eriell Salim tersebut mengungkapkan bahwa rasio SPKLU masih perlu ditingkatkan. Ia berharap, target yang dicanangkan oleh Kementerian ESDM yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No. 24 tahun 2025 dapat tercapai, sehingga di akhir tahun 2025 jumlah SPKLU akan menyentuh angka 5.810 unit.
“Kami mendukung Kementerian ESDM mendorong penambahan SPKLU secara agresif. Dalam hal ini, ENTREV juga terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk swasta untuk meningkatkan rasio SPKLU di Indonesia,” pungkas Eriell.