KAI Commuter Genap 16 Tahun, Hadirkan Solusi Transportasi Publik Untuk Masa Depan Ramah Lingkungan
Jakarta, BUMN TRACK – Minggu 15 September 2024 kemarin, KAI Commuter merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-16. Mengusung tema “Solusi Transportasi Publik Masa Depan”, KAI Commuter menghadirkan layanan-layanan yang mengedepankan prinsip-prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dalam menjalankan bisnis sehingga dapat menciptakan ekosistem transportasi berkelanjutan.
Sepanjang tahun 2024, KAI Commuter juga telah melakukan berbagai macam inovasi serta modernisasi layanan Commuter Line, tentunya berawal dari semakin bertambahnya kebutuhan pengguna, selain juga menciptakan transportasi yang ramah lingkungan sesuai dengan salah satu pilar perusahaan yaitu Green Commuter.
Sejumlah inovasi yang dilakukan dalam mengedepankan ESG sepanjang tahun 2024 ini antara lain menyediakan fasilitas Water Station yaitu dispenser air minum untuk kebutuhan pengguna di area stasiun. Dengan fasilitas layanan tersebut memungkinkan pengguna mengisi ulang air seperlunya selama di stasiun dengan menggunakan tempat air minum sendiri. Di samping, juga mengurangi sampah dari air minum kemasan.
“Fasilitas dispenser air minum ini gratis, ditempatkan di titik-titik strategis di stasiun sehingga bisa berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik dari penggunaan kemasan air minum kemasan,” terang VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus di Jakata, ditulis Selasa (17/9/24).
Selain itu KAI Commuter juga menyediakan “Commuter Shelter Bike” yang merupakan fasilitas parkir sepeda gratis di area stasiun. Fasilitas ini merupakan pembaharuan dari parkiran sepeda yang sebelumnya sudah tersedia, namun kini didesain lebih sporty.
Inovasi digitalisasi juga dihadirkan KAI Commuter sepanjang tahun 2024 ini. Inovasi digitalisasi ini dihadirkan untuk meningkatkan layanan kepada para penggunanya dan meningkatkan kinerja seluruh karyawan perusahaan.
Pada rangkaian perayaan HUT ke-16 ini, KAI Commuter juga melakukan kegiatan pembuatan 900 lubang biopori dan penanaman 700 pohon di wilayah operasional KAI Commuter yang tersebar di seluruh wilayah operasional KAI Commuter. “Tentunya hal ini merupakan bagian dari kegiatan Green Commuter. Apalagi menciptakan lingkungan hijau yang menjaga kualitas oksigen, dan menyerap karbondioksida, selain juga dapat membantu proses peresapan air,” tambah Joni.
Di samping itu, dalam rangka kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, KAI Commuter juga memberikan santunan kepada anak yatim, yayasan, dan rumah ibadah yang berada di sekitar wilayah operasional di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Joni juga menambahkan pada tahun ini juga, KAI Commuter telah meningkatkan brand image perusahaan dengan meraih 23 penghargaan dalam ajang kompetisi nasional maupun internasional. Dalam ajang internasional KAI Commuter menyabet 10 penghargaan dari kompetisi Contact Center Word 2024 di Australia dan International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2024 di Manila, Filipina.
Kinerja Angkutan Penumpang
Pada tahun 2024 ini, KAI Commuter mencatat ada 260.197.623 pengguna di seluruh area operasional hingga 15 September 2024 kemarin. “Dari jumlah itu, sebanyak 228.109.407 orang merupakan pengguna Commuter Line Jabodetabek,” Joni menggarisbawahi.
Saat ini, KAI Commuter mengoperasikan setiap harinya sebanyak 1.048 perjalanan Commuter Line Jabodetabek, 62 perjalanan Commuter Line Basoetta, 14 perjalanan Commuter Line Merak, 58 perjalanan Commuter Line di wilayah Bandung, 24 perjalanan Commuter Line Yogyakarta-Palur, 8 perjalanan Prameks, dan 60 Perjalanan Commuter Line di wilayah Surabaya.
Sementara itu, KAI Commuter melayani naik turun pengguna di 209 stasiun yang dioperasikan antara lain, sebanyak 83 stasiun diwilayah Jabodetabek, 19 stasiun di wilayah Merak, 38 stasiun di wilayah Bandung, 17 Stasiun di wilayah Yogyakarta, dan 61 stasiun di wilayah Surabaya.
Dengan genapnya usia KAI Commuter ke-16 ini, inovasi-inovasi yang dihadirkan KAI Commuter diharapkan layanan KAI Commuter jadi lebih baik lagi. “Sehingga Commuter Line bisa menjadi solusi transportasi publik masa depan yang ramah lingkungan dan mengedepankan kelestarian lingkungan,” tutup Joni.