Kilang Pertamina Operasikan 4 Tanki Baru di Balongan, Total Kapasitas 87.000 M3

Kilang Pertamina Operasikan 4 Tanki Baru di Balongan
E-Magazine Agustus - September 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Kilang Pertamina Internasional (KPI) berupaya memperkuat ketahanan energi nasional. Salah satunya melalui penyelesaian pembangunan 4 unit tangki baru di Kilang Balongan. Keempat tangki tersebut masing-masing memiliki kapasitas 29.000 m3.

“Selain proses pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM dan Non BBM, hal lain yang juga tak kalah pentingnya dalam operasional kilang adalah manajemen inventori, baik terkait bahan bakunya, juga produk yang dihasilkan,” kata Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani di Jakarta, Selasa (30/9/25).

Dengan selesainya 4 tangki baru di Kilang Balongan akan meningkatkan fleksibilitas Kilang Balongan dalam hal manajemen inventori produk BBM. Hingga saat ini, Kilang Balongan mengoperasikan lebih dari 70 tanki bahan baku dan produk.

Kilang Balongan sendiri memiliki fungsi strategis untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat. Proses distribusi dari Kilang Balongan selain dilakukan melalui jalur pipa, distribusi juga dilakukan melalui kapal.

“Kilang Balongan merupakan kilang paling kompleks yang dikelola Pertamina saat ini. Kompleksitas kilang ditandai dengan indikator Nelson Complexity Index atau NCI di angka 11,9. NCI menggambarkan kompleksitas kilang. Semakin tinggi nilai NCI, maka kilang tersebut menghasilkan lebih banyak produk berkualitas tinggi dan proses produksi lebih efisien,” jelas Milla.

KPI merupakan salah satu wujud kiprah Pertamina memberi energi untuk Indonesia. KPI memiliki peran menghasilkan produk BBM dan Non BBM sesuai dengan yang ditargetkan. Untuk itu KPI terus memastikan keandalan kilangnya.

Proyek tangki tersebut dimulai pada Agustus 2023 dan pertengahan tahun 2025 ini telah diselesaikan. Saat ini, tangki tersebut juga telah digunakan.

“Pekerjaan pembangunan tangki ini juga menjadi salah satu kebanggaan KPI, karena mencatatkan pencapaian jam kerja selamat dari awal hingga 30 Juni 2025 diatas 1 juta jam kerja aman. Seluruh tenaga kerja yang terlibat juga 100% adalah tenaga kerja dalam negeri,” jelas Milla.

Selain itu, KPI menurut Milla mendukung pemakaian produk dalam negeri dalam proyek tersebut. “Kami yakin, produk dalam negeri memiliki kualitas yang memadai dalam industri migas. Penggunaan produk dalam negeri mencapai angka sekitar 58% dari target awal di angka 56%. Ini merupakan salah satu cara KPI memberikan efek multiplier kepada banyak pihak,” imbuh Milla.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina melakukan berbagai langkah untuk memperkuat infrastruktur energi, termasuk tangki penyimpanan BBM yang baru saja dioperasikan PT Kilang Internasional Pertamina.

“Dengan beroperasinya infrastruktur energi tersebut, upaya Pertamina dalam memperkuat bisnis hilir dan berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pasokan BBM dalam negeri,”ucap Fadjar.

KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environmental, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.