
Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri BUMN, Erick Thohir mengunjungi salah satu rumah nasabah PNM Mekaar dan berdialog langsung di Desa Guwa Lor, Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat didampingi oleh Direktur Utama BRI dan Direktur Utama PNM. Tidak hanya berdialog, Menteri BUMN juga melakukan kunjungan atas pembinaan, pendampingan dan pelatihan terkait online marketing serta penjualan produk nasabah pada marketplace PaDi dan display dagangan nasabah.
“Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memastikan bahwa program PNM Mekaar berjalan dan memberikan manfaat untuk ibu-ibu nasabah,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (30/8).
Erick mengapresiasi dan memberikan motivasi ibu-ibu untuk terus semangat mengembangkan usahanya dan semakin mensejahterakan keluarganya. Selain itu, Erick juga menghimbau ibu-ibu nasabah agar tidak takut menghadapi perubahan terutama pada bidang digitalisasi.
Ketika berdialog, salah satu mantan Account Officer (AO) PNM yang sekarang menjadi nasabah PNM Mekaar, Indana Zulfah, bercerita bahwa dirinya juga dapat membangun bisnis online karena mendapat modal dari PNM Mekaar. “Alasan dari pengunduran diri saya sebagai AO PNM adalah karena saya memutuskan untuk menjadi Ibu rumah tangga. Agar bisa tetap produktif dan menghasilkan uang, saya memutuskan untuk bisnis online. Dengan bantuan PNM Mekaar, saya bisa membeli laptop dan menjalankan bisnis baju saya secara online,” ungkapnya.
Erick Thohir dalam kesempatan ini juga menjanjikan cicilan kredit untuk nasabah PNM Mekaar akan turun dalam waktu dekat ini. “Dalam waktu dekat, kami dari Kementerian BUMN akan menggabungkan BRI, PNM, dan Pegadaian yang selama ini bergerak dan membantu pendanaan sektor ekonomi mikro dan kecil, agar cicilan dari pinjaman produktif lebih ringan. Insya Allah, bulan November cicilan akan turun,” ujar Erick Thohir.
Sebagai informasi, hingga Agustus 2021 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 27,39 triliun atau secara akumulasi sebesar Rp 87,65 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 10,8 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 2.985 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan.