Lakukan Transformasi Inovasi Pangan, BUMN ID FOOD Group Raih Empat Penghargaan Inovasi

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id –  BUMN Holding pangan ID FOOD meraih empat  penghargaan inovasi pada ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVI tahun 2022. Ajang tersebut digelar Wahana Kendali Mutu (WKM) bekerja sama dengan Asosiasi Manajemen Mutu & Produktivitas Indonesia (AMMPI), serta didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Empat penghargaan tersebut  membuktikan ID FOOD terus berkarya dan berinovasi dari berbagai sektor untuk memperkuat ekosistem pangan nasional.  Kegiatan TKMPN  XXVI tersebut digelar di Lmbok, NTB pada 21 – 25 November 2022.

Dijelaskan Febriyanto, Direktur Pengembangan dan Pengendalian, TKMPN tersebut merupakan perhelatan unjuk kebolehan dan keberhasilan dalam mengelola improvisasi dan  inovasi untuk meningkatkan mutu, produktivitas dan kinerja perusahaan dengan berbagai pendekatan dan metodologi dalam sistem manajemen yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan BUMN, BUMD, swasta nasional.

“ID FOOD Group meraih tiga  Gold dan satu  Platinum yang diikuti sekitar 3094 peserta, terdiri dari 394 tim yang berkompeten di tingkat nasional dalam bidang manajemen mutu dan produktivitas kerja,” jelas Febriyanto, Direktur Pengembangan dan Pengendalian dalam siaran pers (27/11/2022).

Febriyanto memerinci raihan ID FOOD Group meliputi beberapa sektor yang dikelola ID FOOD Group. Menurutnya, inovasi yang dilakukan ID FOOD group seperti serial  Transformers, ada serial inovasi bisa disebut Transfarmer atau Transformation of Farmer.

Serial pertama, jelas  Febriyanto, merupakan karya inovasi ECOB yang mengantarkan anak perusahaan PT PG Rajawali I raih penghargaan gold.  Inovasi ECOB ini mampu melakukan modifikasi implemen traktor pertanian yang memberikan solusi dalam aplikasi bahan organik blotong  pada lahan tebu khususnya ratoon.

Melalui ECOB, pemanfaatan limbah blotong menjadi lebih efektif dan efisien sehingga berdampak pada peningkatan kualitas tanah dan produktivitas tanaman tebu sebagai bahan baku komoditas gula. Alat ECOB ini mampu menyeragamkan dosis dan menjatuhkan bahan organik blotong tepat pada pangkal alur tebu, sehingga memenuhi aspek tepat cara dan tepat dosis.

“Sebagai dukungan kami dalam perbaikan hulu pangan dan membantu petani tebu dalam optimalisasi produksi,  kami sudah memetakan anak usaha yang bergerak di sektor gula untuk mengimplementasikan inovasi ini kepada mitra petani tebu,” ujar Febriyanto.

Berdasarkan laporan dari tim riset dan anak usaha terkait, lanjut Febriyanto, setelah dilakukan implementasi alat ECOB pada lahan seluas 145 Ha, didapatkan bahwa alat ECOB dapat meningkatkan efisiensi waktu dari 5 hari/Ha menjadi 3 jam/Ha. Penggunaan ECOB juga dapat merangsang petani untuk mengaplikasikan blotong dikebunnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman sebanyak 50 Ku/Ha. Pengaplikasian blotong di lahan dapat juga mendukung zero waste untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Serial kedua, melalui karya inovasi digital dashboard produksi sebagai Tools Enterprise Performance Monitoring dengan memanfaatkan teknologi 2.0 ke teknologi 4.0. secara bertahap. Inovasi ini menjadikan anak perusahaan PT PG Rajawali II raih penghargaan Gold.

“Sistem ini dapat mengakses data kinerja secara real time, dengan terpasangnya sensor-sensor di mesin-mesin pabrik gula. Melalui sistem ini diharapkan juga dapat memperluas kemitraan dan menarik minat petani tebu bermitra dengan ID FOOD group,” jelas Febriyanto.

Selain itu, inovasi pada serial ketiga berikutnya ID FOOD juga melahirkan karya superprogram UAV untuk penentuan masa panen garam yang menghantarkan anak perusahaan PT Garam meraih penghargaan platinum.

Menurutnya, inovasi untuk sektor garam ini sebagai solusi kualitas dan kuantitas produksi garam, dengan teknologi UAV dapat memantau intensitas konsentrasi air secara real time mencakup luasan area dan spatial variability, dapat mengetahui salinitas di setiap lahan dan mempermudah pengukuran hasil akhir pada kuantitas di garam. Serial inovasi ID FOOD Group, lanjut Febriyanto telah mempertimbangkan keseimbangan hulu dan hilir pangan. (***)

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.