Jakarta, BUMN TRACK – Holding BUMN di sektor Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney beserta seluruh anak perusahaan menyiapkan berbagai event memeriahkan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
“Menyambut arus mudik dan libur lebaran ini, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia mulai dari sisi kebandarudaraan dengan memberikan pengalaman berkesan selama perjalanan mudik hingga experience di destinasi pariwisata,” ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono di Jakarta, Kamis (6/3/25).
Dari sisi kebandarudaraan, InJourney Airports memberikan dukungan pada kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga tiket dengan memberikan potongan tarif kebandarudaraan yakni potongan 50% untuk Passanger Service Charge atau PJP2U (pelayanan penumpang) dan PJP4U (landing fee dan parking fee). Hal ini berlaku untuk pembelian tiket mulai 1 Maret hingga 7 April 2025, untuk tiket perjalanan antara tanggal 24 Maret hingga 7 April 2025.
InJourney Airports dan InJourney Airports Services (IAS) juga telah melakukan persiapan yang cermat untuk mengantisipasi lonjakan trafik penumpang dan pesawat di bandara. Pada musim mudik Lebaran tahun ini, diperkirakan ada total pergerakan penumpang mencapai 10,8 juta penumpang dengan pertumbuhan sebesar 9,3% dibandingkan tahun 2024.
Pergerakan penumpang domestik diperkirakan naik 9,24% dan internasional naik 9,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pergerakan pesawat diperkirakan mencapai 81.401 dengan pertumbuhan sebesar 5,10% dibandingkan tahun 2024 dengan rata-rata harian pesawat sebesar 3.700 pergerakan.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang ini, InJourney Airports dan IAS mempersiapkan pelayanan optimal untuk ground handling dan baggage handling serta optimalisasi personel dan facility care.
Persiapan mulai dari jumlah personel yang terdiri dari 11.912 personel internal dan 5.293 personel eksternal. Berbagai fasilitas pendukung juga disiapkan dengan sebaik-baiknya seperti 1.632 unit counter check in, 222 unit self check-in, 17.508 unit trolley, 1.181 unit toilet, 246 musala, 185 unit conveyor belt, dan 40 unit golf cart.
Beberapa tools juga diterapkan untuk pengelolaan bandara dalam rangka menghadapi masa peak season lebaran seperti AOCC (Airport Operation Control Center), MOT (Manajemen Operasi Berbasis Traffic), TOC (Terminal Operation Control), Dedicated Cleaner, Leaders Hands On terlebih dalam rangka perpindahan maskapai Citilink dari Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta ke Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno Hatta, serta pemberian slot time extra flight selama periode mudik lebaran dengan mengoptimalkan kapasitas bandara serta memperhatikan tingkat level of services tetap tercapai.
Selain itu, 37 bandara di bawah pengelolaan InJourney Airports akan beroperasi 24 jam selama 19 hari mulai 24 Maret – 11 April 2025. Pengecualian adalah untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai yang akan tutup pada tanggal 29 Maret karena perayan Nyepi.
“Kami berharap seluruh bandara bisa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, sehingga masyarakat bisa melaksanakan mudik dengan nyaman dan bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Kami berharap keseluruhan proses mudik Lebaran 2025 ini bisa berlangsung dengan baik,” tambah Maya.
Pada Ramadan 2025, destinasi wisata di bawah InJourney Group menggelar sejumlah event yang menarik. Seperti buka puasa bersama (Bukber) di candi, ngabuburit seru di TMII dengan giveaway berupa umrah gratis. Hotel-hotel di bawah naungan InJourney Grup juga menyelenggarakan bukber dengan menu-menu yang spesial plus acara yang tak kalah menarik. Sementara Sarinah menyelenggarakan program Big Sale Bazaar Sarinah yang memberikan diskon hingga 70 persen, dan midnight sale Takbiran.
Selain untuk memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung, acara yang diselenggarakan di destinasi wisata InJourney Group juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku seni dan juga UMKM. Seperti event Pasar Medhang x JUMBO di Candi Prambanan, yang merupakan hasil kolaborasi InJourney dengan Visinema dan Ekraf. Acara ini melibatkan lebih dari 40 UMKM dan tenan F&B lokal. Demikian pula, acara Oasis Budaya Nusantara di TMII melibatkan berbagai komunitas seni dan budaya.
“InJourney sebagai BUMN Holding Aviasi dan Pariwisata juga memiliki peran agent of development yang mana InJourney selalu merancang berbagai program dan acara khusus untuk memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung. Setiap kegiatan tidak hanya berfokus pada kenyamanan dan experience bagi pengunjung, tetapi juga berupaya untuk memperkuat ikatan dengan komunitas lokal. Kami melibatkan berbagai pihak, seperti pekerja seni yang menampilkan kreativitas mereka, serta UMKM yang berperan penting dalam meningkatkan ekonomi daerah. Harapannya, kami dapat berkontribusi langsung pada perkembangan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Maya Watono.
Khusus untuk menyambut musim libur Lebaran, hotel dan destinasi pariwisata juga bersiap untuk menyambut lonjakan pengunjung. Sekitar 40 hotel akan menghadapi peak season yang diproyeksikan pada 30-31 Maret 2025 dengan proyeksi okupansi di atas 80%. Okupansi tertinggi diperkirakan ada di Merusaka Nusa Dua, Truntum Kuta, Inna Sindhu Beach, The Manohara Yogyakarta dan Khas Tugu Malioboro. Untuk kawasan The Nusa Dua diperkirakan memiliki okupansi tertinggi hingga 82% pada 2025 dengan 43 ribu kunjungan.
Destinasi pariwisata juga diperkirakan mengalami lonjakan pengunjung. Pada periode lebaran 2025, Candi Prambanan diproyeksikan target sebanyak 94.000 pengunjung, atau mengalami peningkatan hingga 34,83% dari tahun 2024. Sementara Candi Borobudur diperkirakan akan dikunjungi 76.000 pengunjung, atau meningkat 31,61% dibandingkan tahun 2024.
TMII yang merupakan destinasi wisata favorit saat Lebaran diperkirakan dikunjungi 186.000 wisatawan, atau meningkat 14% dibandingkan tahun 2024. Kenaikan kunjungan wisatawan juga diperkirakan terjadi di The Mandalika pada Maret 2025 sebesar 50.175, atau meningkat sebesar 5% selama periode 1 bulan dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
“Periode ramadan dan libur lebaran ini merupakan momentum bagi kami di sektor aviasi dan pariwisata. Dengan periode libur yang panjang, kami meng-encourage masyarakat untuk tetap berwisata di Indonesia supaya peningkatan trafik bisa kita dapatkan dari pergerakan domestik yang pada akhirnya memberikan multiplier effect kepada masyarakat,” tutup Maya.