Medco E&P dan PLN Teken Perjanjian Jual Beli Listrik di Aceh
BUMN Track. Jakarta – Sebagai upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) dan PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh melakukan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL). Pasokan listrik PLN bakal digunakan untuk mencapai target produksi migas nasional yang ditetapkan Pemerintah. PLN akan memasok listrik 5,19 MVA di Central Processing Plant Blok A, Aceh Timur.
“Melalui PJBTL ini, kami dapat mengurangi emisi GRK sekitar 36.000 ton CO2e per tahun. Selain itu, menghemat penggunaan bahan bakar gas sebesar 1,8 MMSCFD,” kata VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi di Jakarta, Rabu (9/8/23).
Perusahaan berupaya mengurangi emisi GRK dengan mengurangi penggunaan energi fosil dengan meningkatkan pemakaian energi dari sumber energi terbarukan. Selain itu, penggunaan listrik dapat menghemat dari sisi operasional.
“Hal ini tecermin dalam pencapaian berbagai inisiatif pengurangan emisi GRK di aset-aset Medco E&P lainnya pada 2022, dengan estimasi pengurangan mencapai 79.000 tCO2e/tahun,” tambahnya.
General Manager PLN UID Aceh, Parulian Noviandri mengatakan beroperasinya PLTU Nagan Raya 3 menjadikan kelistrikan Aceh memiliki daya mampu 822 Mega Watt dengan beban puncak 567 Mega Watt, surplus 260 Mega Watt. Ditambah dengan beroperasinya PLTU Nagan Raya 4 sebesar 200 MW pada Desember 2023 serta PLTA Peusangan 1 dan 2, maka akan ada tambahan daya 90 MW pada akhir tahun ini dan 2024.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN, Hartanto Wibowo berharap kerja sama antara Medco E&P dan PLN berjalan lancar dan mampu memberikan dampak positif bagi kedua perusahaan. PJBTL ini merupakan kolaborasi dua keluarga besar yang sudah dibangun dari tingkat lapangan hingga high level.
“Kami berharap kerjasama Medco E&P bisa fokus meningkatkan produksinya,” ujar Hartanto.