BERITA

Oil Boom, Unit Bisnis Potensial Terkini Patra Drilling Contractor

Jakarta, BUMN TRACK – PT Patra Drilling Contractor (PDC), anak perusahaan Pertamina Drilling, Afiliasi dari Subholding Upstream Pertamina, terus berinovasi melalui fasililtas Oil boom yang terbuat dari material heavy duty rubber yang tahan minyak dan sinar matahari. Oil boom tersebut memiliki struktur yang seamless, high abrasion resistance, dan peel resistance.

“Dari beragam peralatan dan metode, Oil boom selalu menjadi salah satu rekomendasi peralatan untuk penanganan pertama tumpahan minyak di perairan, Jika terjadi oil spill tidak hanya berdampak kepada kualitas lingkungan, ini juga memengaruhi kehidupan masyarakat sekitar tempat kejadian, Sehingga sebelum meluas, minyak harus cepat diperangkap,” kata Head of Marine Services PDC, Capt. Imran di Jakarta, Senin (21/8/23).

Berbicara tentang keputusan PDC menekuni bisnis yang terbilang berbeda ini guna menyesuaikan dengan permintaan langsung dari customer atau pemberi kerja. PDC menggunakan Oil boom dengan material dan struktur tersebut, karena dalam penggunaannya Oil boom ini dapat dengan cepat dibentangkan (deploy) dan dapat mengalokalisir tumpahan minyak dengan maksimal.

Dengan tingginya tingkat produksi minyak di Indonesia, makin tinggi pula resiko terjadinya tumpahan minyak (oil spill). Tumpahan minyak umumnya terjadi karena faktor ketidaklayakan peralatan drilling, kesalahan operasi dan prosedur, kecelakaan kapal pengangkut (tanker), sampai pada kerusakan fasilitas karena faktor eksternal, misalnya bencana alam.

Penanganan tumpahan minyak juga diperlukan berbagai peralatan dan metode yang sesuai standar di industri migas serta kondisi tumpahan dan lingkungan perairan. Penggunaan Oil boom digunakan untuk mengisolasi atau mengurung minyak sehingga tidak melebar di laut/perairan agar tidak terbawa arus sampai ke pesisir pantai/sungai.

Peluang bisnis PDC masih berpotensi besar dengan perhitungan revenue yang tinggi. Jika dilakukan pengadaan alat baru untuk disewakan, perhitungan potensi BEP (titik impas) rata-rata sekitar tiga tahun. Untuk unit bisnis Oil boom, PDC telah memiliki kontrak dengan PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) sejak tahun 2020.

Ke depan, guna mengoptimalkan sinergi antar anak perusahaan PT Pertamina, PDC menargetkan kerja sama dengan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).

“Mitigasi tentu harus dilakukan untuk menghindari resiko terjadinya tumpahan minyak, baik di daratan maupun perairan terbuka. Lebih dari itu, baik pula untuk mempersiapkan peralatan yang mumpuni andai sampai terjadi tumpahan minyak. Kami di PDC, siap untuk membantu penanganan pertama tersebut,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Back to top button