Jakarta, BUMN TRACK – Pemerintah berupaya menjadikan Perum Bulog menjadi badan di bawah Presiden Prabowo Subianto, bukan lagi di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perubahan tersebut dilakukan agar Bulog menjadi gudang cadangan makanan, stabilisator pangan dan penyalur bantuan kepada masyarakat.
Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono mengungkapkan Presiden Prabowo telah menginstruksikan tim untuk mempersiapkan proses transformasi lembaga tersebut.
Tim digawangi tiga menteri sekaligus, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
“Pak presiden sudah memerintahkan tim untuk melakukan transformasi kelembagaan. Di dalam tim itu ada menteri koordinator pangan, menteri perencanaan pembangunan, menteri pertahanan juga tim terkait. Saat ini susunan tim masih menunggu keputusan presiden,” kata Dirut Perum Bulog Wahyu Suparyono dilansir dari CNN di Jakarta, Jumat (6/12/24).
Dari sisi internal, Bulog sedang mempersiapkan transformasi kelembagaan menanti keputusan presiden. Diharapkan transformasi kelembagaan jangan sampai membuat program-program seperti bantuan pangan pemerintah jadi terhenti.
“Jadi mohon waktu dulu, nanti pada saatnya pemerintah akan menyampaikan. Setidaknya Pak Menko Pangan (Zulhas). Kalau kami di Perum Bulog apapun keputusan presiden kita jalankan,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan ada dua opsi yang sedang digodok, melalui Peraturan Presiden (Perpres) atau mengubah UU.
“Kalau cepat (pakai) Perpres, kalau lama (pakai) Undang-Undang,” ujar Zulhas.
Menko Pangan dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) dengan Bulog juga membahas anggaran apabila menjadi badan otonom di bawah presiden.
“Termasuk soal anggarannya. Sekarang sebetulnya bagus, cuman anggarannya kecil dan sibuk bayar bunga. Nanti kan enggak bayar bunga lagi. Itu bedanya, kalau komersial bayar bunga, bayar pinjaman. Ini enggak lagi,” kata Zulhas.