Jakarta, BUMN TRACK – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) kembali membuktikan karya terbaiknya dalam membangun Indonesia lewat karya pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan di Nusa Tenggara Timur dan Jagoi Babang di Kalimantan Barat. PLBN ini langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan menekan tombol sirine.
Acara peresmian ini dilaksanakan di PLBN Napan, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi.
Dalam kesempatan ini Tito menyampaikan bahwa ke 7 PLBN ini sudah dilengkapi berbaggai fasilitas dan juga lengkap dengan personil penjaga dari beberapa unsur.
“Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPB) telah melakukan langkah-langkah untuk mengoperasikan tujuh PLBN tersebut,” terang Tito dalam laporannya.
Adapun tujuh pos lintas batas negara (PLBN) yang diresmikan hari ini, antara lain:
- PLBN Terpadu Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, dibangun dengan biaya Rp128 miliar;
- PLBN Terpadu Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dibangun dengan biaya Rp145 miliar;
- PLBN Terpadu Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dibangun dengan biaya Rp224 miliar;
- PLBN Terpadu Sei Nyamuk di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, dibangun dengan biaya Rp248 miliar;
- PLBN Terpadu Labang di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dibangun dengan biaya Rp210 miliar;
- PLBN Terpadu Long Nawang di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, dibangun dengan biaya Rp243 miliar;
- PLBN Terpadu Yetetkun di di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, dbangun dengan biaya Rp127 miliar. Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPB) telah melakukan langkah-langkah untuk mengoperasikan tujuh PLBN tersebut.
“Saya sampaikan bahwa perbatasan adalah beranda depan negara kita Indonesia yang mewakili wajah negara kita Indonesia. Wajah negara kita itu ada di sini, ada di PLBN yang kita bangun,” ungkap Presiden.
Di samping itu, Presiden mengatakan, PLBN merupakan representasi dari kemajuan negara dan kemajuan bangsa. Oleh sebab itu, dirinya memerintahkan semua pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) di seluruh pelosok tanah air.
“Dari 2015 sampai 2024 telah kita bangun 15 pos lintas batas negara; 7 PLBN dibangun di 2015-2019 dan delapan PLBN dibangun 2020-2024. Hari ini kita akan meresmikan tujuh pos lintas batas negara terpadu yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, di Kepulauan Riau, di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, di Papua Selatan, dengan total anggaran, dengan total biaya Rp1,3 triliun, uang yang tidak sedikit,” jelasnya.
Disela-sela acara Direktur Operasi 1 WIKA Gedung berharap kepada Ketua Adat Napan untuk bisa melestarikan budaya niaga anatara masyarakat Napan dan Masyarakat Timor.
“Alhamdulillah, WIKA Gedung mencatatkan kembali prestasinya lewat peresmian bangunan PLBN ini baik PLBN Napan dan juga Jagoi Babang, Saya percaya kepada masyarakat Napan untuk bisa meramaikan aktivitas area PLBN lewat tradisi niaganya setiap hari Jumat, saya juga berharap kepada Bapak Martinus Ta’eki selaku Ketua Adat Napan untuk menjaga keharmonisan serta menjaga bangunan PLBN dengan baik,” jelas Bagus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (4/10/24).
Dua Beranda Indonesia Besutan WEGE
Perlu diketahui, Pembangunan sarana prasarana pendukung PLBN Napan Tahap I telah dimulai sejak Desember 2020 meliputi pekerjaan bangunan inti, gudang sita, bangunan cuci mobil, hunian pegawai, Wisma Indonesia, toilet umum, mini terminal, hardscape, landscape, pekerjaan MEP kawasan, pembangunan kantor anggota TNI, dan kantor anggota Polri. Pembangunannya pun telah selesai pada 2022 yang telah menelan biaya kurang lebih 106 miliar rupiah.
PLBN Napan terletak di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara yang berjarak sekitar 200 kilometer (km) dari Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi NTT dan dapat ditempuh sekitar lima jam via jalur darat.
Sedangkan, PLBN Jagoi Babang yang berjarak 276 kilometer dari Bandara Internasional Supadio tersebut, sudah memiliki kondisi jalan yang baik. Berdiri di atas lahan seluas 143.200 meter persegi, PLBN Jagoi Babang merupakan tapal batas antara Indonesia dan Serikin, Malaysia.
PLBN ini berjarak 276 kilometer dari Bandara Internasional Supadio, Pontianak, sementara ke pusat Serikin hanya berjarak 5,2 kilometer. Infrastruktur di PLBN banyak diwarnai budaya Dayak Bidayuh, seperti gerbang kedatangan yang menampilkan tameng ukiran dayak dan menara pengintai yang dibuat menyerupai Rumah Baluk.
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan bahwa PLBN bukan hanya sekadar pos untuk melintasnya orang dan barang, tetapi juga sebagai kawasan sentra ekonomi baru. Targetnya, di pos lintas batas selain zona inti, ada zona pendukung.
PLBN Jagoi Babang sendiri memiliki tiga zona, yakni zona penunjang 1 sebagai tempat wisma dan mes, zona penunjang 2 sebagai lokasi rekreasi, ibadah, dan perdagangan, serta zona inti yang merupakan bangunan utama PLBN Jagoi Babang.
Ketiga zona ini menjadi saksi bisu pergerakan ekonomi di tapal batas Indonesia. PLBN yang beroperasi sejak Juli 2023 ini juga mencatat bahwa rata-rata perlintasan orang mencapai 40 per hari, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan.