
Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam rangka meningkatkan perlindungan transaksi perdagangan ekspor dan impor, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) atau Asuransi ASEI melakukan Memorandum of Understanding (MOU) dengan PT Sarinah (Persero) yang dilakukan secara virtual. MoU dengan ASEI ini merupakan kesepakatan pertama bagi Sarinah yang dilakukan dengan perusahaan Asuransi.
“MOU ini merupakan langkah yang baik bagi ASEI dan Sarinah. Di tengah pandemi Covid-19 masih bisa melakukan kerjasama bisnis yang memberikan benefit bagi kedua perusahaan. Sarinah terus berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri ritel dan perdagangan serta industri kreatif nasional. Sinergi ASEI dan Sarinah dilakukan dalam hal perlindungan asuransi marine cargo dan perlindungan atas transaksi perdagangan impor/ekspor,” kata Direktur Utama ASEI, Arie Surya Nugraha di Jakarta, Kamis (14/1).
Dengan pengalaman yang dimiliki kedua perusahaan, ASEI dan Sarinah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional terutama industri ritel dan perdagangan, termasuk industri kreatif dalam negeri. Kerjasama ini menjadi bentuk peningkatan kepada nasabah dan perluasan saluran distribusi dalam hal meningkatkan volume penjualan masing-masing perusahaan.
“Pada tahun 2021, ASEI menargetkan perolehan produksi premi meningkat hingga 20 persen. Kami akan menghadirkan sistem Teknologi Informasi untuk percepatan dan akses layanan. Tidak lama lagi, kami akan melaunching sistem mobile marketing dalam rangka memberikan layanan informasi terkini,” tambahnya.
ASEI berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi Sarinah, serta meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati mengungkapkan bahwa MoU ini merupakan salah satu upaya perseroan dalam melakukan transformasi secara menyeluruh. Transformasi tersebut mulai dari pemugaran gedung, transformasi bisnis dan branding, digitalisasi, serta human capital. Diharapkan dari transformasi ini, Sarinah bisa reborn dan melayani masyarakat sesuai dengan visinya membawa UMKM ke ranah global.
“Salah satu tujuan transformasi Sarinah yaitu mengikuti perubahan trend saat ini. Retail tetap mejadi core bisnis yang berpihak pada ekonomi kerakyatan. Hal tersebut diwakili dengan kehadiran UMKM,” kata Dirut Sarinah, Fetty Kwartati.
Sinergi dengan ASEI dapat memberikan perlindungan asuransi terhadap marine cargo maupun transaksi perdagangan. “Dengan MoU ini diharapkan kinerja ekspor dan kapasitas UMKM terus meningkat, sehingga produk Indonesia bisa dinikmati di luar negeri, melalui trading house atau house of Indonesia,” jelasnya.
Dirinya berharap kerjasama ini bisa berjalan dengan baik dan dapat dilanjutkan dengan bidang lain. Kolaborasi menjadi kunci agar sinergi dengan pihak lain dapat terus dilakukan. “Ini jadi MOU pertama Sarinah dengan Asuransi,” jelasnya.
Pelaksana Tugas Asisten Deputi Bidang Kawasan, Logistik, dan Pariwisata Kementerian BUMN, Endra Gunawan mengapresiasi langkah ASEI dan Sarinah bersinergi meningkatkan kemampuan masing-masing perusahaan.
“Sarinah memang telah melakukan transformasi bisnis untuk mengembangkan kinerja perseroan. Salah satunya adalah berkontribusi dalam perdagangan yang menjadi tulang pungung perekonomian ketika Pandemi Covid-19 kemarin melanda Indonesia. Khusus perdagangan ekspor, hal ini disejalan dengan keinginan pemerintah mendorong BUMN meningkatkan ekspor ke pasar baru di Luar Negeri. Sarinah membuat brand yang bisa menaungi produk asli Indonesia baik itu UMKM, maupun komoditas produk lain,” jelas Endra Gunawan.
Dalam beberapa laporan atas kunjungan yang dilakukan maupun komunikasi dengan pihak luar negeri, terdapat peluang yang cukup besar yang ditindaklanjuti di tahun depan. “Sarinah memiliki pengalaman panjang di sektor perdagangan. Dengan dinamika menjalankan bisnis, Sarinah sepertinya ccok dengan ASEI untuk bekerjasama dalam perdagangan ke depan. Kami berharap MoU ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, secara umum meningkatkan ekspor maupun produk asli Indonesia,” pungkasnya.