Saudi Aramco Mundur, Pertamina Cari Partner Baru Garap Kilang RDMP Cilacap

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Ignatius Tallulembang mengungkapkan bahwa Pertamina sedang mencari mitra lain pasca mundurnya Saudi Aramco untuk menggarap pembangunan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap. Mundurnya Saudi Aramco tersebut karena tak ada kesepakatan di antara kedua pihak terkait valuasi yang ditawarkan Pertamina di proyek ini.

“Pembangunan kilang RDMP Cilacap tidak lagi bersama Saudi Aramco. Pertamina sedang mencari partner baru sambil menyiapkan segala sesuatunya. Saat ini, lahan sudah clear,” kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Ignatius Tallulembang dalam Videoconference, Jumat (5/6).

Menurutnya, pembahasan kerja sama dengan Saudi Aramco telah diperpanjang sampai April 2020 lalu. Setelah berkomunikasi melalui surat resmi, CEO-nya mempersilahkan Pertamina menjalankan atau membangun Cilacap, mengingat Saudi Aramco akan fokus pada hal-hal lain.

“Artinya mereka dengan sadar sepenuhnya, mereka tidak bisa bergabung untuk pembangunan RDMP kilang Cilacap ini,” ungkapnya.

Kilang RDMP Cilacap ini direncanakan menghasilkan produk biorefinery setara euro 5. Modifikasi ini akan menambah kapasitas kilang Cilacap dari 348 ribu barel per hari (bph) menjadi 400 ribu bph.

Selain itu, Nelson Complexity Index kilang RDMP Cilacap akan meningkat dari 4 bakal menjadi 9,4. Kenaikan kapasitas dan kompleksitas tersebut akan meningkatkan produksi bensin (gasoline) 80 ribu bph, produksi solar 60 ribu bph, dan avtur 40 ribu bph.

Pembangunan RDMP kilang cilacap merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam inpres no 1 tahun 2016. Kemudian diperkuat denagn Kepmen ESDM no 1000 2016 terkait pengembangan dan pengoperasian kilang minyak di kota Cilacap.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.